Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

5 Hal Tentang Growth Spurt yang Harus Bunda Ketahui

author
Isna Triyono
Jumat, 16 November 2018 | 20:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

 

Pernah mengalami si kecil menyusui sudah hampir satu jam, namun belum juga selesai? Beberapa ibu pasti bingung dan mengira ASI nya kurang sehingga bayi tak kunjung kenyang.

Bisa jadi bayi kamu sedang mengalami growth spurt. Growth spurt adalah fase yang wajar dialami bayi di rentang usia 0-12 bulan. Sebenarnya, apa sih growth spurt itu? Apa yang terjadi saat bayi mengalami growth spurt?

Berikut ini beberapa hal yang harus Bunda pahami soal growth spurt.

1. Kapan growth spurt terjadi dan berapa lama?

Growth spurt disebut juga percepatan pertumbuhan pada bayi yang biasanya terjadi di rentang waktu 12 bulan pertama dalam hidupnya. Tidak ada durasi yang pasti, karena setiap bayi pasti berbeda-beda, ada yang 1 minggu hingga hitungan bulan.

Baca juga: Unik, Ini 6 Cara Menenangkan Bayi Rewel

2. Apa tanda growth spurt?

Selama masa growth spurt, bayi akan menyusu lebih lama. Beberapa bayi juga menunjukkan sikap rewel meminta perhatian lebih, misalnya tidur hanya jika di gendongan ibunya saja. Beberapa bayi bahkan mengalami pola tidur yang berubah, waktu tidurnya lebih sedikit karena kerap rewel dan selalu minta menyusu.

Tapi ada juga beberapa bayi yang tidak menunjukkan gejala tersebut sama sekali. Namun kamu bisa melihat pertumbuhan bayi yang signifikan.

PINTEREST |


3. Apa yang terjadi pada bayi saat mengalami growth spurt?

Bayi mengalami pertumbuhan fisik yang signifikan. Tubuh bayi akan bertambah lebih berat dan panjang, serta lingkar kepala yang bertambah besar. Pertumbuhan ini berlangsung lebih cepat dari biasanya.

4. Apa yang ibu sebaiknya lakukan saat bayi growth spurt?

Merespon dengan baik gejala yang bayi tunjukkan dengan memberikan apa yang ia butuhkan. Misalnya bayi menyusu lebih lama, biarkan saja. Bunda enggak perlu khawatir akan kekurangan ASI karena payudara akan memproduksi ASI sesuai yang dibutuhkan bayi.

Saat bayi tidak menyusu, sebaiknya lakukan massage pada payudara agar produksi ASI maksimal. Ibu juga sebaiknya makan makanan yang sehat dan lebih banyak mengonsumi air putih.

Jika ibu mengalami stres dan rasa khawatir, sebaiknya bicarakan dengan pasangan atau keluarga agar lebih rileks.

Baca juga: 10 Hal Ini Bisa Jauhkan Kamu Dari Baby Blues

5. Ibu perlu khawatir jika...

Bayi rewel terus-menerus disertai demam dan lesu. Karena growth spurt bukan satu-satunya penyebab bayi rewel, bisa jadi bayi ingin keluar gigi pertamanya, kelelahan, atau memang bayi merasa kurang nyaman. Jika begitu, segera kunjungi dokter anak.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Ratih Sukma Pertiwi