We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Kakak Beradik Ini Baru Kenal Setelah 70 Tahun

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 18 Januari 2019 | 16:00 WIB
| Ginnie Hotsvedt/Courtesy of Ginnie Hotsvedt

 

Waktu memang bisa membuka semuanya. Dua kakak beradik lain ibu ini contohnya. Merea kahirnya bisa bertemu setelah 70 tahun tak saling kenal.

 

Mata Sandra Nicholson (65) terpaku pada sebuah surat yang belum dibuka di laci meja kantor di gudang rumahnya. Surat itu bertanggal 3 Juni 2010 dan ditujukan untuk dirinya. “Mungkin surat itu terlewatkan sehingga tidak saya buka,” katanya.

Baris pertama surat itu berbunyi, “Saya sedang menolong teman saya menemukan keluarga Nicholson. Mohon diteruskan ke anggota keluarga lainnya.” Di lembar berikutnya, perhatian Sandra tertuju pada nama ayahnya: James Nicholson. Di bawah nama James Nicholson, terdapat tulisan “Spouse #1”: Jean Hope Robinson” dan di bawahnya nama seorang anak: Ga Neille.

Sandra tertegun. Jean Robinson bukanlah nama ibunya. Sang ayah, yang sudah meninggal, pun tak pernah menyebut-nyebut nama Jean.

Di akhir surat, nama ibunya tercatat sebagai “Spouse #2.” Sandra membaca ulang isi surat itu dan menemukan fakta mengejutkan: sebelum menikah dengan ibunya, sang ayah, yaitu James Nicholson, ternyata pernah menikah dan punya seorang anak perempuan. Sandra bertanya ke ibunya tapi ternyata sang ibu pun tak pernah kenal Jean Robinson.

| James Nicholson/Courtesy of James Nicholson

Puluhan Tahun Mencari

Ga Neille (Ginnie) Hostvedt (76), terlahir dengan nama Ga Neille Robison, dibesarkan oleh ibunya, Jean Robinson, dan ayah tirinya, Evan Crocker di Mercer Island, Washington. Jean bercerita bahwa ia menceraikan James ketika Ginnie masih bayi karena hobinya mabuk-mabukan dan mengalami depresi berat. Ginnie tak pernah melihat ayahnya. Ia dibesarkan oleh ayah tiri yang sangat menyayanginya.

Tapi, Ginnie sangat berhasrat untuk bertemu ayah biologisnya. “Awalnya penasaran, pengin melihat, mengenal dan ngobrol,” kata Ginnie yang mengaku memaafkan sang ayah karena tak pernah ada di sampingnya.

Di usia 16 tahun, Ginnie memulai upaya mencari sang ayah yang seolah lenyap ditelan bumi. Ginnie hanya berbekal informasi minim dari sang ibu, yang juga tak punya informasi soal keberadaan James. Bahkan, ibunya pun tak tahu persis nama belakang James. Sampai akhirnya, seorang sepupunya memberinya buku silsilah keluarga, Sandra baru tahu bahwa nama ayahnya adalah James Nicholson.

| Sandra Nicholson/Courtesy Sandra Nicholson

Bantuan Sepupu

Tigapuluh tahun berikutnya, Sandra meneruskan upaya pencarian sang ayah. Ia berkonsultasi dengan kantor pencari orang hilang, mencari daftar catatan nikah di Pemda, bahkan menelepon tak kurang 35 orang yang memiliki nama James Nicholson! Tapi, sosok sang ayah tetap tak ia ketemukan.

“Menemukan ayah menjadi obsesiku,” kata Ginnie. “Suatu ketika saya berharap bisa bertemu dengannya.”

Tak ada kabar berita sampai Sandra mendapat pertolongan dari seorang temannya yang bekerja sebagai genealogis. Ia berhasil mempertemukannya dengan sepupu tak langsungnya, Keith. Dari Keith, ia mendapat foto James. “Ayah sangat tampan,” kata Ginnie yang sedih ketika tahu sang ayah sudah wafat tahun 1989 lalu.

Tapi, hubungannya dengan keluarga sang ayah ternyata belum putus. Dari Keith pula, Ginnie mendapat info bahwa ia masih punya saudara seayah, yakni Sandra. Dan setelah berupaya sekian lama, Ginnie akhirnya bisa bertemu Sandra.

“Saya tak percaya punya adik perempuan..” Kata Ginnie. “Kami berbicara seperti sudah kenal ribuan tahun,” timpal Sandra. “Ini sungguh peristiwa yang sangat mengharukan,” lanjut Ginnie yang kini rutin bertemu Sandra setiap bulan. 

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro