Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

6 Tips Hadapi Anak Yang Hobi Berteriak-Teriak

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 23 Februari 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Beberapa batita suka berteriak saat mereka butuh perhatian ari orangtua atau pengasuhnya. Bisa dibilang, ini adalah cara mereka untuk mengatakan, “Bunda, lihat aku.. lihat aku.” Sebagian lain berteriak ketika mereka menginginkan sesuatu. Kata mereka, “Bunda, aku mau itu.. pokoknya harus dibeliin..” Yang lainnya lagi berteriak karena kegirangan. Mereka juga menikmati mendengarkan suara mereka sendiri sehingga melakukannya berulang-ulang.

Orangtua tidak perlu berteriak balik untuk mengingatkan anak, karena itu hanya akan menjadi pembenaran bagi anak untuk berteriak. Yang harus diakukan adalah menghindari situasi yang membuat anak berteriak-teriak. Berikut beberapa cara mencegah si Kecil berteriak-teriak:

 

1. Perhatikan jadwal anak

Sempatkan untuk selalu mengecek jadwal harian si Kecil, kapan waktunya makan, kapan waktunya tidur. Selama jadwal hariannya rutin iikuti, kemungkinan anak menjadi berteriak-teriak bisa dihindari.

2. Hindari keramaian

Jika anak suka berteriak-teriak, hindari makan di restoran yang tenang atau mengajaknya ke acara resmi agar tidak mengganggu pengunjung lainnya. Anak yang berteriak-teriak di area publik bisa membuat orangtua malu sehingga malah penanganannya tidak tepat. Misalnya, memarahi anak di depan orang banyak dan mencubit anak agar tenang.

| SHUTTERSTOCK
 3. Jangan marahi saat ia gembira

Jika anak berteriak-teriak karena gembira, jangan memarahinya. Bunda bisa dengan suara pelan memintanya untuk menggunakan suara yang pelan juga untuk melampiaskan kegembiraannya.

4. Buatlah permainan

Buatlah permainan, misalnya orangtua membuat lomba siapa yang paling kencang suaranya. Setelah itu ganti dengan lomba siapa yang suaranya paling pelan. Kombinasikan permainan ini dengan misalnya meminta anak berteriak pelan sambil melompat-lompat atau menutup telinganya. Anak akan belajar untuk mengatur suaranya dalam suasana bermain.

Baca juga: 9 Momen Tumbuh Kembang Si Batita

5. Cari tahu kenapa anak minta perhatian

Jika anak berteriak karena meminta perhatian, cari tahu apa yang membuatnya bertingkah seperti itu. Misalnya anak nggak nyaman berada di keramaian seperti pasar atau kerumunan orang. Jika ini yang terjadi, segera ajak anak untuk pergi dari tempat tersebut dan mencari tempat yang lebih tenang.

6. Sibukkan dengan aktivitas lain

Anak biasanya akan tenang kalau disibukkan dengan aktivitas. Jadi, orangtua bisa mengajak anak melakukan aktivitas lain yang membuatnya fokus pada aktivitas tersebut sehingga tidak berteriak-teriak.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro