There is no such thing as a perfect parent. So just be a real one.
Sue Atkins

Bolehkah Kakak Sekamar Dengan Adik Bayinya?

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 28 Februari 2019 | 14:00 WIB
|

Seringkali orangtua pengin menempatkan si Kecil satu kamar dengan adik bayinya karena berbagai alasan, salah satunya karena kamar yang terbatas. Tetapi, mereka takut si bayi bakal dijahili kakaknya yang sedang aktif-aktifnya. Bagaimana solusinya?

 

1. Pasang gorden atau tirai

Gorden atau tirai jendela bisa membantu waktu tidur siang dan tidur malam anak. Batasi juga penggunaan lampu agar anak tak selalu terjaga dan bermain di kamar yang bisa-bisa mencelakai adiknya.

2. Tidurkan si Kakak lebih dulu

Biasanya, orangtua akan menidurkan bayinya lebih dulu baru kemudian sang kakak. Tapi jika si Kakak termasuk anak yang susah tidur, ajak ia tidur duluan, baru kemudian si bayi belakangan. Yang penting, jam tidur keduanya sebaiknya sama, tidurkan mereka 30 menit sebelum jam tidur.

Baca juga: Peer Group Bagus Bagi Anak, Ini Alasannya

3. Hindarkan benda-benda pengalih perhatian

Usia balita adalah usia dimana anak sedang aktif mengeksplorasi lingkungannya. Itu sebabnya tak mudah untuk menidurkan anak usia ini. Kadang-kadang meski sudah berbaring dan bersiap tidur, mereka akan bangun lagi mengambil sesuatu, berbaring lagi, bangun lagi, dan seterusnya. Selain membuat kamar lebih gelap atau redup, orangtua sebaiknya juga menghindarkan hal-hal yang bisa membuat perhatian anak teralihkan dan bangun.

|

4. Beri privasi masing-masing

Ya, meskipun keduanya tidur di kamar yang sama, tapi sebaiknya tetap diberi privasi masing-masing. Misalnya, boks bayi diberi kelambu agar tidak diganggu si Kakak, atau diberi pembatas ruangan.

5. Pastikan aman

Ingat, yang dihadapi adalah bayi dan anak yang sedang butuh perhatian dan contoh. Jadi, orangtua sebaiknya bersabar, konsisten dengan jadwal yang sudah dibuat, dan tidak lengah. Pastikan bahwa baik si bayi maupun si Kakak berada di area yang aman.

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro