Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Yuk, Pahami Perkembangan Bicara Si Batita

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 2 Maret 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Berbicara dan memahami omongan orang lain berjalan beriringan. Dengan mendengarkan orang lain berbicara, anak belajar memahami kata dan menyusun kalimat. Memasuki usia setahun, anak mulai menggunakan satu atau dua kata. Tak perlu khawatir jika di usia ini si Kecil belum menunjukkan perkembangan bicara. Ingat, setiap anak merupakan pribadi yang unik dan tidak sama, termasuk dalam hal perkembangan bicaranya.

 

Di usia setahun, anak juga mulai menirukan kata-kata yang diutarakan lawan bicara. Sering, kan kita dengar anak seolah menggumam seperti sedang berbicara? Ya, anak tengah mempelajari berbicara sebagai alat berkomunikasi. Sampai anak mampu menguasai lebih banyak kosa kata, dia mungkin akan menggabungkan kata-kata (yang belum baegitu banyak dia kuasai) dengan gestur tubuh untuk menyampikan maksud dan keinginannya. Misalnya, dia akan menjulurkan tangan untuk meraih mainan sambil berkata, “Bo-la..”

Sebagian anak akan memakai gestur saja untuk berkomunikasi dengan orangtuanya. Misalnya, dia akan meletakkan kedua tangan ke mulut ketika pengin makan atau memukul-mukul meja saat  frustrasi. Orangtua tak perlu cemas ketika anak terlihat frustrasi, karena ini berarti anak sedang berupaya keras untuk berkomunikasi.

Baca juga: Pentingnya Mengajak Anak Berbicara, Ini 6 Tipsnya

Di usia 18 bulan, anak mulai membuat bunyi-bunyi konsonan. Jangan buru-buru berharap anak bisa mengucapkannya dengan benar. Biasanya, anak akan mengulang-ulang kata-kata tadi saat sendirian atau saat sedang bermain dengan mainannya.

Di usia menjelang 2 tahun, anak mulai memahami perintah dan pertanyaan sederhana. Setiap bulan, kosa kata anak juga akan bertambah, terutama kata benda, yang biasa ia dengar sehari-hari misalnya “mobil”, “susu”, dan sebagainya. Di usia ini si batita juga mulai menggabungkan dua kata dan membentuk kalimat-kalimat sederhana.

| SHUTTERSTOCK

Memasuki usia 2 tahun, anak mulai menggunakan 2 hingga 4 kata untuk membentuk kalimat. Si Kecil juga mulai menggunakan kata ganti “aku” atau namanya untuk menyebut dirinya. Dia juga mulai mampu mengatakan apa yang ia suka dan tidak suka, apa yang ia rasakan, dan sebagainya.

Di antara usia 2 dan 3 tahun, kosa kata anak akan berkembang hingga 200 kata atau lebih. Meski begitu, dia belum memahami tata bahasa, konsep waktu (kemarin dan sekarang), serta bentuk jamak. Anak juga mulai mampu menjawab pertanyaan sederhana.

Memasuki usia 3 tahun, anak akan tampil sebagai seorang “pembicara ulung.” Dia sudah mampu menjalin percakapan, menyesuaikan tone suara, dan kosa kata untuk menyesuaikan dengan orang yang ia ajak bicara, sehingga orangtua atau orang yang diajak bicara pun bisa memahami apa yang disampaikan anak.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro