Bertengkar adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan berumahtangga, apalagi jika pasangan suami istri memiliki latar belakang yang jauh berbeda. Tapi, apa sih yang biasanya memicu pertengkaran suami istri?
1. ”Aku, kan capek..”
Tak sedikit, lo, urusan ranjang yang akhirnya memicu pertengkaran suami istri. Misalnya istri merasa suaminya terlalu memaksanya bercinta padahal ia merasa capek, salah satu pihak merasa tak puas, dan sebagainya.
2. ”Kamu tak pernah bisa mengerti perasaanku..”
Pertengkaran muncul ketika salah satu pihak merasa pasangannya tak pernah memahami keinginan atau perasaaannya. Topik pemicunya bisa bermacam-macam, mulai dari istri merasa suami lebih sering keluar rumah, suami merasa istri selalu memotong omongannya, dan sebagainya.
Ini jenis pertengkaran yang biasa terjadi pada pasangan suami istri yang sudah memiliki anak. Misalnya istri merasa suami tak pernah membantunya mengurus anak, suami terlalu permisif terhadap anak, jadwal tidur anak kacau sehingga prestasi sekolahnya menurun, dan sebagainya.
5. ”Jadi, aku nggak boleh ketemu sahabat SMAku?..”
Pertengkaran ini banyak muncul pada pasangan muda yang masih suka hang out bareng teman-temannya. Pemicunya, sih cemburu, tetapi yang menjadi kambing hitam akhirnya adalah teman-teman pasangan. Misalnya suami sering keluar bersama teman kuliahnya hingga larut malam atau istri hobi reunian bersama teman-teman lawasnya, dan sebagainya.
6. ”Kamu kemana aja, sih, ditelepon nggak pernah diangkat..”
Terlihat sepele, tetapi ternyata ini sering memicu pertengkaran hebat antara suami istri. Misalnya, istri merasa sulit setiap kali mau menghubungi suami, atau sebaliknya, suami curiga istrinya ada apa-apa di luar karena sulit sekali dihubungi. Masalah dasarnya, sih komunikasi yang kurang terjalin harmonis.
Statistik menunjukkan, masalah keuangan merupakan penyebab utama pasangan suami istri bertengkar. Bahkan, tak sedikit pasangan suami istri yang akhirnya bercerai karena masalah uang, mulai dari penghasilan yang kurang, istri boros, suami menghamburkan uang demi hobi, dan sebagainya.
7. ”Ooh.. jadi begitu ya, kamu kalau melihat perempuan lain..”
Lagi-lagi masalah intinya adalah kecemburuan. Suami atau istri lebih suka melirik laki-laki atau perempuan lain setiap kali jalan-jalan, atau istri atau suami merasa pasangannya sering mengintip akun orang lain dan memberi komen atau respons mesra kepada akun lain jenis tersebut.