A father holds his daughter’s hand for a short while, but he holds her heart forever.
Unknown

4 Masalah Batita dan Cara Mengatasinya

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 21 Maret 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Mengasuh dan membesarkan anak bukan pekerjaan mudah dan tak jarang membuat orangtua stres. Berikut beberapa masalah perilaku anak yang sering dihadapi orangtua dan bagaimana mengatasinya.

 

1. ”Anakku selalu menolak setiap kali rambutnya mau dikeramas”

Rambut anak harus dibersihkan meskipun tidak terlalu sering. Orangtua bisa memakaikan anak google agar busa sampo tidak mengenai matanya. Anak-anak takut keramas biasanya karena kaget atau matanya kemasukan busa sehingga terasa perih. Pilih sampo khusus anak yang lebih aman. Orangtua bisa menemani anak saat keramas dan membuat suasana mandi dan keramas menjadi menyenangkan.

2. ”Anakku selalu rewel setiap kali keinginannya tak dikabulkan”

Anak menjadi moody atau rewel setiap kali keinginan atau usahanya tidak berhasil. Ini terjadi biasanya karena mereka tengah mencari perhatian dari orangtua ketika menghadapi situasi yang membuat mereka tertekan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memberi mereka support dan rasa aman. Coba juga untuk mengalihkan perhatian anak tanpa harus memberi terlalu banyak perhatian.

Baca juga: 5 Cara Membantu Anak Memilih Teman

3. ”Anakku nggak mau ditinggal, kemana-mana pasti ikut”

Jika anak mendadak tak mau ditinggalkan, orangtua bisa melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari. Di tahap ini, anak tengah membutuhkan kehadiran orangtua sepenuhnya sehingga ketika orangtua berusaha melatihnya untuk mandiri, anak akan makin nggak mau ditinggal. Perlahan-lahan dorong anak agar bisa mandiri dan mau bermain dengan anak-anak lainnya.   

4. ”Anakku nggak mau berbagi mainan dengan temannya”

Sampai usia 3 tahun, anak memang sulit untuk berbagi dengan orang lain. Bukan karena pelit, tetapi karena mereka memang belum mengembangkan kemampuan sosial ini. Di usia ini mereka sedang fokus bagaimana bisa mewujudkan keinginan mereka sendiri dan belum memikirkan orang lain. Orangtua bisa membantu anak mengembangkan keterampilan sosial ini dengan melatihnya untuk bergantian dengan temannya, misalnya saat bermain bola. Beri pujian ketika mereka menunjukkan perilaku positif

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro