I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

6 Cara Bijak Menerima Kritik Dari Bos

author
Isna Triyono
Kamis, 11 April 2019 | 17:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Kadang kita terlalu fokus membela diri sampai lupa bahwa kritik dari bos juga ada benarnya.

Feedback yang diberikan atasan terhadap hasil kerja kita, entah itu feedback positif atau negative tetap harus disikapi dengan bijak.

Karena pada dasarnya, feedback dari atasan itu banyak hal bisa kamu petik dan dijadikan acuan agar lebih baik ke depannya nanti.

Berikut cara bijak menerima kritik dari bos.

Baca juga: 5 Tanda Saatnya Melangkah Bikin Karier Tambah Maju

1. Mendengarkan

Dengarkan semua kritik dan saran yang disampaikan si bos. Jika ada pertanyaan, sebaiknya simpan hingga bos menyelesaikan semua yang ingin ia sampaikan.

2. Kontrol Reaksi

Biasanya, meski feedback disampaikan dengan nada dan kalimat positif, namun nyatanya di telinga tetap aja terdengar seperti menghakimi.

Karena itu sebaiknya kontrok reaksi yang kamu berikan. Bisa jadi, apa yang dikatakan bos benar tapi kamu sudah keburu emosi.

3. Kejelasan

Pastikan kamu sudah jelas dengan semua feedback yang disampaikan bos sebelum memberi respon. Ini saatnya kamu ajukan pertanyaan untuk hal yang kurang jelas atau mengajukan argumen.

SHUTTERSTOCK |

4. Fokus

Mungkin kamu masih syok atau belum menerima kritik dari atasan, tapi jangan biarkan perasaan itu lebih dari satu hari.

Selanjutnya kamu harus fokus untuk memperbaiki hal yang kurang agar performa lebih baik di masa.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Dilakukan Profesional Untuk Sukses

5. Bersyukur

Kenapa kamu harus bersyukur setelah mendapat kritik dan saran dari bos? Karena itu artinya ada orang yang memperhatikan kinerjamu dan melihat kamu bisa lebih sukses lagi jika mengikuti saran-saran yang baik.

6. Minta Maaf

Jika dirasa ada yang perlu kamu minta maaf, ucapkanlah permintaan maaf dengan sungguh-sungguh dan berjanji akan mengurangi kesalahan dan menjadi lebih baik lagi.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono