Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Baby Food Pouch Memang Praktis, tapi Jangan Jadikan Makanan Utama

author
Dini Adica
Senin, 5 Mei 2025 | 12:52 WIB
Baby food pouch bisa jadi cemilan untuk Si Kecil, tapi berikan juga makanan yang asli ya, Bun! | SHUTTERSTOCK/MARIA PROVECTOR

Kalau Bunda sedang menghadapi masa-masa menyiapkan MPASI untuk Si Kecil, pasti pernah melihat atau mungkin sudah pakai baby food pouch. Itu lho, makanan bayi yang dikemas praktis dalam bentuk pouch, tinggal pencet dan langsung bisa dimakan si kecil. Praktis banget, kan?

Dalam deskripsi produk yang banyak ditemukan di e-commerce, makanan bayi ini disebut sangat bernutrisi. Salah satu produk, misalnya, disebut mengandung empat jenis sayuran yang berbeda yang pasti akan disukai bayi dan batita.

Ada juga yang berisi kombinasi risoto ayam dan jagung manis, custard vanila dan pir dengan biji chia, atau nasi labu dengan prebiotik.

Baby food pouch juga sering disebut tanpa tambahan gula atau garam, tanpa pewarna atau perasa buatan, dan tanpa bahan pengawet. 

Baca juga: Kalau Masih Ada yang Meremehkan Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Saatnya Mereka Tahu Fakta Sebenarnya!

Tetapi sebenarnya, seberapa aman dan sehat sih MPASI instan ini? 

1. Apakah Baby Food Pouch Bernutrisi?

Bisa saja, tetapi tentu tidak semua pouch punya kandungan yang sama. Banyak kok yang isinya buah dan sayur, bahkan ada yang ditambah bahan-bahan bergizi lain kayak biji chia, quinoa, minyak kelapa, sampai DHA dari minyak ganggang laut.

“Tidak semua pouch itu dibuat sama. Beberapa memang mengandung buah, sayur, bahkan tambahan seperti biji-bijian atau minyak DHA yang kaya omega-3.

"Tapi penting juga buat cari variasi yang biasanya enggak kita masak sendiri di rumah, seperti biji rami atau minyak DHA dari ganggang, supaya nutrisi anak lebih lengkap," kata Kacie Barnes, ahli gizi anak sekaligus pakar dari Once Upon a Farm.

2. Lebih Praktis!

Karena menggunakan kemasan dengan tutup sedotan, produk MPASI instan ini praktis untuk dibawa dan tidak mudah tumpah. Jika tidak habis sekali makan, sisa pouch bisa disimpan lagi di kulkas untuk dikonsumsi lagi dalam batasan waktu.

Pouch yang disimpan di kulkas bisa dihangatkan dengan cara merendamnya dalam semangkuk air hangat selama beberapa menit. Setelah itu, kocok atau aduk dulu isinya, dan tes dulu suhunya sebelum dikasih ke bayi.

Baca juga: Mau Tahu Kenapa Sesekali Ibu Perlu Liburan Sendiri tanpa Keluarga?

Pouch lebih aman kalau disajikan di mangkuk dan pakai sendok, supaya tidak ada bagian yang terlalu panas. Tetapi bayi yang belum bisa memegang sendok sendiri bisa makan langsung dari sedotan pouch.

3. Sehari Boleh Makan Berapa Banyak Pouch?

Hal ini kembali ke usia dan kebutuhan gizi anak. Sebaiknya Bunda berkonsultasi dulu dengan dokter anak Si Kecil, karena tiap anak punya kebutuhan yang beda-beda tergantung tahap tumbuh kembangnya.

Dr. Steven Abrams, profesor pediatri dari University of Texas, menambahkan bahwa pouch merupakan makanan olahan tinggi. 

"Tidak masalah jika hanya menjadi camilan cepat, tapi jangan sampai jadi menu utama tiap hari,” katanya. "Kita ingin anak tetap belajar mengunyah dan makan makanan seperti buah, daging, dan sayur yang tidak diproses."

 

4. Bolehkah Pouch Dikonsumsi Terus-menerus? 

Karena bentuknya puree, baby food pouch memang bagus buat MPASI pertama. Tetapi bukan berarti Si Kecil hanya butuh tekstur lembut saja.

Pouch itu gampang banget dikonsumsi dan biasanya anak suka, tapi kita juga harus membantu anak mengenal berbagai tekstur makanan. Soalnya mengunyah itu penting banget buat perkembangan otot mulut dan kemampuan bicara mereka,” ujar Kacie.

Baca juga: Orang Tua Habiskan 67 Jam Setahun untuk Nego soal Makanan dengan Anak

Terlalu sering makan dari pouch, anak bisa berisiko telat belajar mengunyah, bahkan punya masalah bicara. Karena tekstur makanan (puree) yang sangat halus, anak jadi tidak terlatih untuk menggerakkan rahang dan lidahnya seperti saat makan makanan padat.

 

Susan Greenberg, terapis wicara dari Children’s Hospital Los Angeles, bilang makan itu proses belajar, sama seperti ketika anak belajar berjalan. Anak butuh eksplorasi tekstur makanan—dari yang lembek sampai yang agak kasar—buat melatih otot mulutnya.

Pengalaman sensorik penuh saat makan makanan juga penting, sehingga anak bisa belajar menggunakan sendok, jari, dan kepalan tangannya untuk meremas makanan dan memasukkannya ke mulut.

5. Lebih Tinggi Kalorinya?

Menurut studi berjudul "Nutritional Content and Ingredients of Commercial Infant and Toddler Food Pouches Compared With Other Packages Available in the United States" yang dimuat di National Library of Medicine (2019), MPASI yang mengandung sayur umumnya dikemas dalam pouch (50%) ketimbang toples (25%) dan kemasan lain (25%).

Namun, produk baby food pouch per porsinya punya kandungan gula lebih tinggi daripada produk makanan dalam kemasan lain, sehingga kalorinya juga lebih tinggi.

Walaupun praktis, pouch mungkin tidak cukup memenuhi kualitas nutrisi yang diharapkan orang tua ketika membelikan makanan tersebut untuk anak. 

Baca juga: Kenapa Setelah Bertengkar, Hubungan dengan Pasangan Jadi Terasa Lebih Dekat?

 

 

6. Menempel Lebih Lama di Gigi 

Ini bagian yang cukup serius. Dr. Francisco Ramos-Gomez, direktur UCLA Center for Children’s Oral Health mengatakan, karena teksturnya halus dan manis, puree dari pouch bisa menempel di gigi lebih lama. Inilah yang membedakannya jika anak makan buah asli.

“Paparan ini lama-kelamaan bisa meningkatkan keasaman pada mulut, mengerosi gigi, dan menyebabkan gigi berlubang,” tuturnya. 

7. Risko Picky Eater

Karena pouch cenderung manis dan lembut, anak jadi ogah makan makanan yang teksturnya beda. Sudah bukan hal aneh jika dokter anak menemukan anak yang menolak sayur atau buah asli karena terlalu terbiasa dengan pouch yang lembut dan manis.

Pouch itu praktis, dan kita ini hidup di dunia yang sangat sibuk. Saya kira kita sepakat bahwa (pouch) itu bukan hal yang buruk. Hanya saja, tidak bisa menggantikan makanan lain," tukas Susan Greenberg.

Kuncinya adalah moderasi. Kombinasikan MPASI instan ini dengan makanan rumahan, beri tekstur yang berbeda, dan ajak anak mengeksplorasi rasa baru bareng-bareng. 

Kamu sendiri tim baby food pouch atau lebih suka memasak MPASI sendiri buat Si Kecil?

Sumber: LA Times, Once Upon A Farm Organics

Penulis Dini Adica
Editor Dini Adica