You are beautiful because you let yourself feel, and that is a brave thing indeed.
Shinji Moon

Membacakan Cerita Bisa Dukung Kemampuan Bicara Si Kecil, Ini Tipsnya!

author
Dewi Shinta N
Kamis, 8 Mei 2025 | 16:52 WIB
Reading Aloud |

Membaca lantang (reading aloud) adalah kegiatan membacakan cerita dengan suara keras pada Si Kecil. Tidak hanya jadi salah satu cara bonding, aktivitas sederhana ini ternyata bisa jadi stimulasi dalam mengembangkan berbagai kemampuan, mulai dari bicara/ bahasa, kognitif, hingga sosial emosionalnya.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan sesi membaca untuk Si Kecil sejak bayi untuk mendukung perkembangan bahasa dan keterampilan literasi awal, serta untuk meningkatkan ikatan orangtua-anak.

Sementara menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, membacakan cerita juga dapat menjadi salah satu solusi bagi orangtua yang tidak terbiasa banyak bercerita atau mengajak Si Kecil bicara. 

Nah, apa saja manfaat membaca lantang untuk perkembangan Si Kecil? Yuk, simak Bunda.

Manfaat Reading Aloud

1. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

- Mengenalkan bunyi

Membaca dengan suara keras membantu anak-anak mengenali dan membedakan bunyi kata-kata yang berbeda. Musik dan rima yang mengiringi juga bisa meningkatkan kesadaran mereka akan bunyi yang bervariasi.

- Memperkaya kosakata 

Saat Mom membaca lantang kepada Si Kecil, maka ia akan terpapar kosakata yang bervariasi sehingga dapat menggunakannya saat belajar berbicara dan belajar memahami saat orang lain berbicara. 

- Mengenal struktur kalimat

Si Kecil juga mengenal struktur kalimat dari sederhana sampai yang kompleks. Kalau awalnya ia hanya mengenal ‘Adek makan’ maka dapat berkembang jadi ‘Adek lapar jadi Adek mau makan’. 

Baca juga: 10 Do’s and Don'ts Saat Baby Talk dengan Si Kecil

- Memahami alur cerita

Cerita mengajarkan Si Kecil kepada struktur narasi yang membantu mereka memahami awal, tengah dan akhir sehingga mereka bisa menyusun cerita mereka sendiri dalam bentuk yang sederhana. 

- Mengembangkan kecintaan untuk membaca

Membacakan cerita menciptakan asosiasi positif dengan membaca, menjadikannya kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan. Ini bisa jadi dasar yang baik agar Si Kecil suka membaca saat ia beranjak dewasa. 

2. Mengembangkan Kemampuan Kognitif

Mencerna cerita bisa merangsang imajinasi dan kreativitas Si Kecil. Ia  juga belajar menghubungkan cerita dengan situasi kehidupan nyata, yang membantu perkembangan kognitif secara keseluruhan, kemampuan berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah, dan penalaran logis.

3. Membantu Perkembangan Sosial Emosional

Saat Mom membacakan cerita, maka Si Kecil belajar mengeksplorasi emosi dan berempati dengan tokoh dalam cerita. Ini juga membantunya memahami dan mengelola perasaan yang jadi bagian dari kecerdasan emosional.

4. Membantu Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Mendengarkan cerita membantu Si Kecil membangun attention span atau rentang perhatian, menjaga konsentrasi, dan keterampilan untuk mendengarkan. Ia belajar mengikuti narasi dan mengingat detail yang dapat bermanfaat untuk pembelajaran akademis dan bidang kehidupan lainnya saat ia dewasa nanti.

5. Menciptakan Waktu Berkualitas Bersama

Membaca bersama dan interaksi yang mengikutinya membantu menciptakan waktu berkualitas antara Mom/ Dad dengan Si Kecil. Ia juga belajar keterampilan sosial seperti bergiliran, mendengarkan, dan menanggapi dengan tepat.

6. Memperkenalkan Budaya yang Beragam

Melalui cerita, Si Kecil dapat belajar tentang berbagai budaya dan tradisi, baik di Indonesia maupunmancanegara. Mendengarkan cerita juga memperkenalkan ia pada berbagai karakter dan perspektif, yang membuatnya sadar akan keberagaman. 

Baca juga: Pentingnya Membacakan Buku Sejak Si Kecil dalam Kandungan

Tips Membaca Lantang untuk Si Kecil di Bawah Usia 2 Tahun

Memperingati Hari Membaca Sedunia setiap tanggal 23 April, yuk jadikan membaca untuk Si Kecil sebagai salah satu aktivitas rutin. Berikut beberapa tips yang bisa dipraktikkan: 

- Sesuaikan Buku dengan Usianya

Si Kecil di bawah usia 3 bulan mungkin belum memahami arti gambar di buku namun ia akan tertarik mendengarkan suara Mom saat membaca. Ia juga dapat melatih fokus mata, terutama saat melihat wajah, bentuk dan warna-warna cerah. Jadi pilih buku dengan suara atau warna yang cerah. 

Si Kecil di usia 4-6 bulan mulai tertarik pada buku sehingga akan berusaha meraih, memegang, menyobek atau melemparnya. Untuk itu soft book atau buku berbahan kain  juga bisa digunakan sekaligus sebagai stimulasi sensori.

Di usia 6-12 bulan, Si Kecil akan mulai memahami gambar mewakili obyek sebenarnya dan mungkin menunjukkan kalau ia suka pada gambar/ cerita tertentu. Pilih buku dengan cerita yang familiar misalnya tema mandi atau makan. 

Di atas usia 1 tahun, Si Kecil akan mulai ikut membalik halaman atau mulai menunjuk objek di halaman, dan mengulang suara yang membacakan. Jadi pilih buku yang memungkinkan ia mengulang kata atau frase singkat.

- Membaca untuk Si Kecil di Bawah 1 Tahun

Jadikan membaca lantang bersama Si Kecil sebagai kegiatan rutin setiap hari yang bisa dilakukan beberapa kali sehari. Bacakan buku sambil memangku dan memeluk Si Kecil.

Saat membaca, tunjuk ke gambar dan sebutkan namanya dengan lantang. Ceritakan apa yang terjadi sesuai urutan gambar. Mengulang-ulang kata dan bunyi sangat efektif bagi Si Kecil yang sedang belajar bicara, jadi tidak ada salahnya mengulang membaca buku-buku favoritnya.

- Membaca untuk Si Kecil di Usia 1-2 Tahun

Lanjutkan kebiasaan membaca lantang bersama Si Kecil yang dilakukan setiap hari. Kalau Si Kecil sudah mulai berdiri, membaca bisa sekali-sekali dilakukan sambil ia berdiri. 

Mom bisa gunakan berbagai nada suara yang berbeda saat menirukan ucapan tokoh cerita atau suara binatang. Perhatikan apa saja yang disukai Si Kecil saat membaca buku, misalnya selalu menunjuk gambar jerapah atau selalu senang saat melihat gambar kereta api. Ini bisa menjadi cara Mom menarik perhatiannya saat mengajak membaca buku.

Tawarkan pilihan saat ingin membaca bersama. Si Kecil yang mulai mandiri akan memilih buku berdasarkan kesukaannya. Anak kecil suka pengulangan, jadi jangan bosan kalau ia memilih buku yang sama dari hari ke hari, ya, Moms!

Selain membacakan cerita di buku, ajak Si Kecil berkomunikasi. Mom juga tak perlu terpaku pada isi buku dan bisa berimprovisasi. Misalnya, tanyakan ada berapa jumlah binatang atau pohon sambil menunjuk buku, atau tanyakan apa cerita selanjutnya berdasarkan gambar. 

Oh iya, saat membacakan cerita, pastikan Si Kecil dalam kondisi yang baik (tidak mengantuk, tidak lapar, tidak haus dan tidak rewel). Gunakan popok yang mendukungnya agar tetap nyaman selama reading aloud. 

Merries Good Skin adalah popok bayi dengan teknologi Jepang yang terbukti Menyerap Banyak Hingga 14 Jam, tidak khawatir bocor. Memiliki teknologi 3 jalur serap yang mampu menyerap banyak dan cepat secara merata, kulit Si Kecil pun tetap kering. 

Selain itu, Merries Good Skin lembut, mengandung Ekstrak Alami Witch Hazel sehingga nyaman untuk kulit bayi. Sudah Allergy Tested, aktif kurangi risiko alergi dan iritasi pada kulit lembut Si Kecil!

Merries Good Skin juga merupakan satu-satunya popok yang telah teruji klinis oleh PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) yang diuji pada kulit bayi-bayi di Indonesia. 

Lapisan bersirkulasi membuat udara lembap bebas mengalir sehingga kulit lembut Si Kecil bebas bernapas dan tetap nyaman saat Si Kecil melakukan reading a loud bersama Mom dan Dad. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut tentang Merries Good Skin.

Penulis Dewi Shinta N
Editor Dewi Shinta N