
Tahukah Mom, di usia 6 bulan, kebutuhan zat besi Si Kecil melonjak drastis hingga 36 kali lipat dari sebelumnya? Saat Si Kecil baru lahir, hingga berusia 5 bulan, kebutuhan zat besinya sebanyak 0,3 mg per hari.
Sebagian besar kebutuhan zat besi ini dipenuhi Si Kecil dari cadangan zat besi selama ia masih di trimester akhir kandungan Mom dan juga dari ASI eksklusif yang didapatkan dari Mom.
Saat memasuki usia 6 bulan, kebutuhan ini melonjak drastis menjadi 11 mg per hari, seperti dikutip dari Peraturan MenKes RI no 28 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi. Sebabnya, cadangan zat besi yang ia bawa sejak dari kandungan sudah mulai menipis, sementara kebutuhan zat besinya melonjak untuk tumbuh kembang yang optimal.
Apa Saja Manfaat Zat Besi untuk Si Kecil 6-12 Bulan?
American Academy Pediatrics merekomendasikan Si Kecil yang mendapat ASI eksklusif harus mulai mendapatkan sumber zat besi tambahan melalui MPASI yang kaya dengan zat besi. Bahkan, sebanyak 97% zat besi di usia ini didapatkan dari MPASI. Mengapa zat besi ini penting di usia 6-12 bulan?
1. Menunjang perkembangan kognitif
Zat besi ini adalah ‘bahan bakar’ utama untuk mielinisasi dan sinapsis otak. Mielinisasi itu seperti proses membangun jalan tol cepat di otak, yang bikin informasi bisa mengalir dengan sangat lancar.
Sedangkan sinapsis adalah ‘jembatan’ penghubung antar sel otak. Kalau ‘jalan tol’ dan ‘jembatan’ ini terbangun sempurna berkat cukupnya zat besi, kecerdasan Si Kecil pun akan berkembang optimal, Mom.
Risiko jika kekurangan zat besi: Perkembangan otak tidak maksimal, dalam jangka panjang Si Kecil bisa mengalami penurunan konsentrasi, kesulitan dalam belajar hal-hal baru, hingga keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan motorik.
Baca juga: Tips Aman Menerapkan Metode Baby-Led Weaning
2. Mendukung pertumbuhan fisik
Zat besi itu ibarat ‘kurir’ super penting di tubuh Si Kecil. Tugas utamanya adalah membantu produksi hemoglobin, semacam protein khusus di sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, termasuk ke otot dan organ.
Dengan pasokan oksigen yang cukup berkat zat besi, semua sel di tubuh Si Kecil bisa bekerja efisien dalam menghasilkan energi untuk mendukung pertumbuhan fisiknya yang sangat cepat di usia 6-12 bulan, termasuk membentuk otot-otot baru dan jaringan tubuh lainnya. Kebayang kan, betapa aktifnya mereka di usia ini? Semua itu butuh energi.
Risiko jika kekurangan zat besi: Si Kecil tidak punya energi untuk bergerak sehingga kemampuanmotorik kasar dan halusnya bisa terhambat. Pertumbuhan fisiknya pun bisa terganggu, termasuk berat dan tinggi badan yang tidak sesuai standar usianya.
3. Membantu perkembangan imunitas
Zat besi juga punya peran penting dalam membangun kekebalan tubuh Si Kecil, Mom. Zat besi membantu menjaga kesehatan timus, kelenjar penghasil sel-sel penting penangkal penyakit. Sel-sel imun yang diproduksi pun berkualitas dan siap melawan penyakit
Risiko jika kekurangan zat besi: Kemampuan tubuhnya untuk melawan infeksi dan penyakit bisa menurun drastis, lho. Jadi, pastikan asupan zat besi tercukupi agar Si Kecil lebih kuat menghadapi berbagai virus dan bakteri di sekelilingnya!
4. Mengatur Perilaku dan Emosi
Zat besi ternyata juga punya andil besar dalam perkembangan perilaku Si Kecil di usia 6-12 bulan, tepatnya mengatur neurotransmitter otak yang mengelola mood dan respons emosional.
Risiko jika kekurangan zat besi: Si Kecil mungkin jadi lebih rewel, gampang tantrum, atau bahkan terlihat kurang interaktif/antusias terhadap mainan dan tidak seaktif teman sebayanya, bahkan mungkin menunjukkan tanda-tanda kecemasan.
Baca juga: 6 Cara Konsumsi Buah yang Aman untuk Si Kecil Di Bawah Usia 1 Tahun
Bagaimana Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Tinggi Ini?
Seperti tadi sudah disebutkan, kebutuhan zat besi Si Kecil usia 6-12 bulan didapatkan sebanyak 97% dari Makanan Pendamping ASI. Oleh karena, Mom harus memperhatikan komposisi MPASI yang kaya akan zat besi.
Sumber zat besi dari hewani adalah yang terbaik karena punya tingkat penyerapan yang tinggi. Jadi, saat membuat MPASI, jangan lupa memasukkan salah satu dari daging sapi, hati ayam/sapi, daging ayam/bebek, telur, dan ikan seperti kembung dan tuna.
Zat besi juga bisa berasal dari nabati, seperti brokoli, bayam, kacang merah, tempe, tahu dan kacang hijau. Karena penyerapan sumber nabati ini rendah, dianjurkan untuk memberikan makanan kaya vitamin C bersamaan sumber nabati, seperti tomat, jeruk, buah naga, paprika, kiwi, mangga, dalam bentuk puree atau disesuaikan teksturnya dengan usia Si Kecil.
Saat mendapatkan asupan MPASI kaya zat besi, jangan lupa untuk memperhatikan kenyamanannya, ya, Mom. Salah satunya adalah memakaikan popok yang berkualitas seperti Merries Good Skin.
Merries Good Skin adalah popok bayi dengan teknologi dari Jepang, kini terbukti Menyerap Banyak Hingga 14 Jam, tidak khawatir bocor. Memiliki teknologi 3 jalur penyerapan , yang mampu menyerap banyak dan cepat. Kulit Si Kecil pun tetap kering.
Selain itu, Merries Good Skin lembut dan mengandung Ekstrak Alami Witch Hazel sehingga nyaman untuk kulit bayi. Sudah Allergy Tested, aktif kurangi risiko alergi dan iritasi pada kulit lembut Si Kecil!
Merries Good Skin juga merupakan satu-satunya popok yang telah Teruji Klinis oleh PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) yang diuji pada kulit bayi-bayi di Indonesia.
Lapisan bersirkulasi pada popok ini membuat udara lembap bebas mengalir sehingga kulit lembut Si Kecil bebas bernapas dan tetap nyaman. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut tentang Merries Good Skin.