
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah salah satu gangguan hormonal yang dapat dialami perempuan. Menurut World Health Organization (WHO), gejala PCOS dapat berbeda-beda pada setiap perempuan. Gejalanya dapat berubah seiring waktu dan sering kali muncul tanpa pemicu yang jelas.
Berikut ini beberapa gejala PCOS yang dapat muncul sejak usia remaja.
-
Menstruasi tidak teratur, sulit diprediksi atau bahkan tidak terjadi sama sekali
-
Pubertas lebih awal, seperti tumbuhnya rambut ketiak atau kemaluan sebelum usia 8 tahun
-
Jerawat atau kulit berminyak
-
Rambut berlebihan pada wajah atau tubuh (hirsutisme)
-
Kebotakan atau penipisan rambut (alopecia)
-
Penambahan berat badan, terutama di sekitar perut.
Gangguan PCOS ini diakibatkan ketidakseimbangan hormon yang terjadi ketika kadar hormon androgen yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan hormon reproduksi menjadi tidak seimbang.
Akibatnya, orang dengan PCOS sering memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur dan infertilitas (sulit mencapai kehamilan). PCOS merupakan gangguan hormonal paling umum yang memengaruhi wanita usia reproduksi.

Gaya Hidup yang Berisiko Meningkatkan PCOS
Selain faktor kelainan hormon, gaya hidup sehari-hari juga berperan sebagai pemicu gejala PCOS. Gaya hidup yang kurang sehat dapat memperburuk resistensi insulin dan menyebabkan gangguan metabolisme, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap ketidakseimbangan hormon. Nah, apa saja kebiasaan yang bisa jadi pemicunya?
1. Makan Tidak Teratur
Sering melewatkan makan bisa mempengaruhi keseimbangan gula darah dan insulin di tubuh. Padahal, resistensi insulin adalah salah satu faktor risiko utama PCOS. Mengutip dari Diabetes and Metabolism Journal makan lebih dari 3 kali makan/hari mengurangi risiko resistensi insulin dibandingkan makan kurang dari 3 kali makan/hari. Jadi, usahakan untuk makan teratur 3 kali sehari dengan gizi seimbang.
2. Kurang Tidur
Jangan anggap remeh begadang. Kurang tidur bisa mengacaukan ritme hormon, meningkatkan stres, dan memengaruhi metabolisme. Semua ini berkaitan erat dengan gejala PCOS.
Melansir dari situs Fertility Centers of New England's, kurang tidur dapat menyebabkan resistensi insulin sekaligus menurunkan sensitivitas sel terhadap insulin.
Akibatnya, tubuh harus memproduksi lebih banyak insulin untuk mendapatkan efek yang sama. Nah, resistensi insulin bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang kemudian memicu peningkatan testosteron, yaitu salah satu hormon penyebab PCOS.
Baca juga: Kenapa Susah Tidur Nyenyak saat Menstruasi? Ternyata Ini Penyebabnya!
3. Mudah Stres
Terlalu sering stres juga bisa memperburuk gejala PCOS. Stres berkepanjangan dapat memengaruhi produksi hormon kortisol, yang berdampak pada hormon reproduksi.
Mengutip dari Cleveland Clinic, kadar kortisol yang tinggi menekan sistem kekebalan tubuh, itu juga mengganggu metabolisme normal, fungsi tiroid, fungsi reproduksi, dan banyak lagi.
Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, lonjakan gula darah, perubahan suasana hati, serta gangguan pencernaan yang semuanya berkontribusi terhadap meningkatnya risiko PCOS.

4. Kurang Gerak
Kurangnya aktivitas fisik juga berisiko meningkatkan risiko PCOS. Menurut situs Art Fertility Clinics, kebiasaan duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko resistensi insulin yang pada akhirnya bisa memperburuk gejala PCOS.
Kamu bisa mulai mengubah kebiasaan ini dengan olahraga, seperti jalan cepat, berenang, atau yoga. Aktivitas ini dapat membantu mengontrol kadar insulin, serta menurunkan kadar kolesterol dan hormon seperti testosteron. Dengan begitu, keseimbangan hormonal dapat terjaga lebih baik.
5. Sering Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Manis
Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat memicu resistensi insulin, yang pada akhirnya memengaruhi produksi hormon yang meningkatkan risiko PCOS.
Tips Gaya Hidup Sehat Agar Bebas PCOS
Baca artikel "Benarkah Gaya Hidup Bisa Meningkatkan Risiko PCOS?" selengkapnya di www.kaolifeacademy.com