Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

5 Tips Membesarkan Generasi Alfa

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 23 Maret 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Generasi Alfa adalah generasi yang lahir mulai tahun 2000. Mereka ini juga disebut “generasi kaca” karena lahir dan besar ditemani layar atau monitor dari gadget dan TV. Mengasuh dan mebesarkan anak-anak generasi ini harus disesuaikan dengan “kecintaan” mereka pada teknologi. Mereka sangat cepat memahami dan menguasai teknologi, khususnya gadget. 

Meski begitu, generasi ini memiliki beberapa kelemahan antara lain dalam hal daya juang, empati, dan kemandirian. Nah, bagaimana mendidik dan membesarkan anak-anak generasi Alfa? Berikut 4 tipsnya.

 

1. Dorong untuk berinovasi

Generasi Alfa adalah generasi yang sangat terbuka pada hal-hal baru dan mencoba-coba. Mereka lahir di era revolusi teknologi dimana segala hal bisa diselesaikan dengan teknologi. Daripada repot-repot bertanya kepada orangtua, mereka akan lebih memilih membuka Google maupun e-book. Orangtua harus mendorong anak untuk berinovasi daripada sekedar menguasai teknologi untuk main bergame atau menjelajah internet atau media sosial.

2. Bantu temukan passion 

Anak-anak generasi Alfa lebih dekat dengan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi.  Orangtua harus membantu anak untuk menemukan passion mereka. Biarkan anak-anak ini mencoba hal-hal baru, beri support dan bimbing mereka tanpa mengganggu proses belajar. Orangtua tak perlu alergi pada gadget. Selama anak memakai gadget untuk hal-hal positif, gadget bisa membantu anak menemukan passion mereka.

Baca juga: 5 Cara Mudah Mengatur Rumah Menurut Feng Shui

3. Beri contoh soal etika 

Anak-anak generasi Alfa cenderung lebih cuek pada lingkungan sehingga terkesan tidak punya etika atau sopan santun. Orangtua harus bisa mengenalkan etika dan sopan santun, sekaligus memberi contoh. Misalnya memberi salam lebih dulu jika bertemu dengan orang yang lebih tua, menyapa tetangga, dan sebagainya. 

4. Latih supaya mandiri

Anak-anak generasi Alfa terbiasa dilayani, mulai dari makan, membersihan kamar, mengerjakan tugas, dan sebagainya. Buat kesepakatan dengan anak agar mau belajar mengerjakan tugas-tugasnya sendiri. Misalnya membersihkan kamar, meletakkan piring di tempat cuci piring, menyiapkan perlengkapan sekolahnya, dan sebagainya. Beri reward jika anak berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya sendiri.

| SHUTTERSTOCK
5. Agar mau bersosialisasi 

Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Jika generasi sebelum-sebelumnya lebih akrab dengan permainan atau aktivitas yang dilakukan berkelompok dan di luar ruangan, anak-anak generasi Alfa lebih suka menghabiskan waktu di dalam rumah. Orangtua sebaiknya mendorong anak supaya mau bersosialisasi dengan teman-temannya. Sesekali undang teman-teman anak bermain ke rumah, bikin aktivitas yang bisa memancing anak untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro