Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Sulit Mengingat Mimpi? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 3 Mei 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Mimpi masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan. Ada orang yang mudah atau selalu ingat mimpi-mimpi mereka, tetapi ada juga yang tak ingat apa mimpi mereka saat tidur. Kenapa?

 

Setiap orang pasti pernah bermimpi. Bahkan, mereka yang mengaku tak pernah bermimpi pun sebetulnya pernah bermimpi. Hanya saja mereka tak ingat apa yang mereka impikan saat tidur. Penelitian menyebutkan bahwa manusia hanya mampu mengingat 5 hingga 10% mimpi.

Apa yang sebetulnya membedakan antara orang yang mudah mengingat mimpi-mimpi mereka dengan mereka yang tidak? Jawabannya adalah memori atau ingatan yang mereka miliki dan waktu bangun tidur yang tepat.

“Masalah sebetulnya bukan tentang bagaimana kita mengingat mimpi, tetapi tentang bangun tidur pada saat yang tepat,” kata Robert Stickgold, profesor dari Harvard Medical School dan Direktur pada Center for Sleep and Cognition di Beth Israel Deaconess Medical Ceter, Harvard Medical School.

Baca juga:  Gangguan Perut Bisa Jadi Karena Pikiran, Ini 6 Tanda-Tandanya

Menurut Stickgold, lebih mudah mengingat mimpi jika kita bangun pada akhir siklus tidur. Itupun jika kita bangun secara perlahan-lahan. Yang lebih sering, kita bangun pada tahap REM (rapid eye movement), siklus tidur saat kita bermimpi.

Masuk akal, sih. Bangun tidur secara perlahan dan ketika kita baru saja bermimpi akan lebih memudahkan kita mengingat mimpi. Meski begitu, bangun secara perlahan dan tenang tak selalu mudah. Kadangkala kita terganggu oleh suara alarm, binatang, maupun suara-suara lain yang membuat kita bangun terkaget-kaget.

Baca juga: Sering Bermimpi Buruk, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Studi tahun 2018 menemukan bahwa konsumsi vitamin B6 sebelum tidur juga bisa membantu kita mengingat mimpi. Meskipun penelitian lanjutan masih diperlukan untuk mengonfirmasi efek vitamin B6 terhadap aktivitas mimpi, tetapi suplemen tidak berpengaruh terhadap kejelasan dan warna dari mimpi kita, juga tidak mempengaruhi aspek pola tidur yang lain.

Sementara studi lain tentang otak manusia yang dihelat tahun 2014, seperti dilansir International Businesss Times, melaporkan bahwa mereka yang mudah tertidur juga tidak akan mudah terganggu oleh suara-suara selama tidur sehingga lebih mudah mengingat mimpi. Frontiers of Consciousness Research juga merilis hasil studi tahun 2013 yang menyatakan bahwa mereka yang mudah mengingat mimpinya ternyata juga lebih sering terbangun.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro