For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Hari Pertama Anak Sekolah, Ternyata Orangtua Yang Paling Stres

author
Hasto Prianggoro
Senin, 9 September 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Hari pertama anak bersekolah pasti menjadi saat yang menegangkan, baik bagi anak maupun bagi orangtua. Bagaimana mengantisipasinya?

 

Survei yang dilakukan Kiddy Academy menemukan bahwa orangtua, khususnya ibu, adalah orang yang paling stres menghadapi hari pertama anak masuk sekolah (63%), dibandingkan 27% yang menjawab anaklah yang paling stres..

Sebetulnya ini tak mengherankan, seperti yang dikatakan Michele Levin, terapis keluarga dan co-owner Blueprint Mental Health. “Normal kalau orangtua, khususnya ibu, mengalami masa-masa adaptasi yang tak mudah ketika anak mulai masuk sekolah. Bagi sebagian keluarga, ini adalah masa dimana mereka kehilangan kontrol terhadap buah hati mereka,” kata Michele seperti dikutip healthline.com.

Baca juga: 5 Hal Ini Wajib Dilakukan Agar Si Kecil Mandiri

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengelola stres ketika anak masuk sekolah pertama kali. Juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP), Dr. Sara Bode, menyarankan orangtua untuk mencari penyebab utama kecemasan yang mereka rasakan.

“Orangtua bisa berbincang dengan pihak sekolah sebelumnya untuk menyampaikan apa saja yang membuat mereka cemas. Misalnya, apakah anak di sekolah akan baik-baik saja, bagaimana dengan makannya, dan sebagainya,” ujar Sara.

Ini artinya orangtua harus mempersiapkan diri dan memulai kebiasaan baru, baik bagi mereka maupun bagi anak. Misalnya mulai membuat rutinitas baru mempersiapkan anak berangkat sekolah seperti membangunkan anak, mempersiapkan baju sekolah, bekal, dan sebagainya. “Jika orangtua bisa menjalankan kebiasaan baru ini secara positif, maka kecemasan yang dikhawatikan akan bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan,” lanjut Sara.

| SHUTTERSTOCK
Kekhawatiran terbesar orangtua adalah bagaimana buah hati mereka di sekolah, apakah mereka akan baik-baik saja, bagaimana lingkungan sekolahnya, dan sebagainya. Tetapi, kata Levin, orangtua harus ingat bahwa mereka tak bisa mengontrol pengalaman-pengalaman baru itu untuk anak-anak mereka. “Yang bisa dilakukan hanya bagaimana merespons hal tersebut.”

Bagaimana dengan anak, apa yang harus dilakukan untuk membantu anak supaya tidak cemas dan stres? “Orangtua harus mempersiapkan segalanya baik-baik, termasuk mengenalkan anak dengan lingkungan sekolah sebelum aktivitas sekolah dimulai dan menjelaskan apa saja yang akan dihadapi anak. Ini akan membuat anak lebih mudah beradaptasi,” kata Sara.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro