To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Kenapa Anak Suka Main Petak Umpet?

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 20 November 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Salah satu permainan atau aktivitas yang disukai anak adalah petak umpet. Kenapa anak suka bersembunyi atau bermain petak umpet?

 

Meski belum begitu memperhatikan urusan privasi seperti halnya anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, anak batita tetap menikmati saat-saat mereka luput dari perhatian orang dewasa di sekitar mereka. Salah satunya melalui permainan petak umpet atau bersembunyi. Menurut Tim Fill dari Children’s Play Council, bersembunyi memberi anak kesempatan untuk ‘melarikan diri’ dari pengawasan dan perhatian orang-orang dewasa, dan itu sesuatu yang menyenangkan bagi mereka.

Nah, apa lagi manfaat permainan petak umpet atau bersembunyi ini bagi tumbuh kembang anak?

1. Mempersempit dunia mereka

Bagi anak-anak, lingkungan dan dunia luar di sekitarnya bisa sangat membingungkan. Nah, dengan bersembunyi di dalam almari, di bawah tempat tidur, atau sudut ruangan saat bermain petak umpet, anak-anak bisa ‘mempersempit’ dunia mereka. Bersembunyi, apalagi di tempat yang susah ditemukan, juga akan membuat anak merasa nyaman atau riang. Jadi, sebetulnya petak umpet atau sembunyi bukan sekedar permainan, melainkan salah satu cara yang dilakukan anak untuk membuat diri mereka nyaman dan bebas dari dunia luar yang luas dan 'membingungkan.'

Baca juga: Anak Ternyata Butuh Bermain Sendiri, Ini Alasannya

2. Mendapat perhatian

Ketika bersembunyi, anak tahu bahwa seseorang akan mencari mereka. Ini akan membuat mereka merasa mendapat perhatian karena orang yang mencari harus menghabiskan waktu untuk menemukan mereka. Dan pada saat mencari anak, si pencari (bisa orangtua atau orang lain) kadang-kadang juga berpura-pura kesulitan menemukan anak. Ini akan makin membuat anak senang dan merasa berhasil mempermainkan si pencari. Begitu ketemu, biasanya anak akan spontan meluapkan rasa gembira. Ini akan memberinya energi positif karena merasa menjadi pusat perhatian.

3. Membangun keterampilan sosial

Tak seperti permainan anak lainnya, permainan petak umpet tak bisa dilakukan sendirian, melainkan harus berkelompok, minimal 2 orang. Karena memerlukan bantuan orang lain untuk memainkannya, permainan ini juga membantu anak membangun keterampilan sosial dan emosional. Mereka memang belum memiliki pengetahuan tentang keterampilan ini, tetapi melalui petak umpet, mereka akan belajar dan mengembangkan keterampilan ini secara alamiah.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro