Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Kenapa Fase Merangkak Penting?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 26 Februari 2020 | 12:00 WIB
Merangkak adalah fase penting dalam perkembangan bayi. | SHUTTERSTOCK

Jangan sampai fase merangkak terlewati hanya karena ingin bayi lebih cepat berjalan. Faktanya fase merangkak sangat penting bagi tumbuh kembang bayi kelak.

Setelah fase tengkurap, normalnya bayi akan melalui fase duduk lalu merangkak sebelum akhirnya berjalan. Biasanya fase merangkak terjadi di usia sekitar 7 hingga 12 bulan.

Tetapi sayangnya ada juga bayi yang tidak melalui fase merangkak dan orang tua justru merasa senang anaknya lebih cepat berjalan. Bayi tidak melalui fase merangkak bisa terjadi karena terlalu cepat distimuli untuk berjalan, dengan ataupun tanpa alat.

 

Baca juga: Saat Bayi Mulai Merangkak, Perhatikan 5 Hal Berikut Ini

 

Padahal faktanya fase merangkak sebelum berjalan justru sangat penting dan banyak manfaatnya bagi bayi, lho.

1.Melatih keseimbangan dan perkembangan motorik anak.

Saat merangkak anak akan berlatih bergerak maju, mundur, ke kanan atau ke kiri. Tidak heran para ahli menyebut fase merangkak sebagai fase penentu bagi aktivitas anak yang lebih sulit, seperti melompat, berjalan, berlari, naik sepeda, dan sebagainya.

2.Memperkuat otot tubuh anak, terutama kaki, tangan, siku serta bahu.

Dengan merangkak, anak dilatih untuk menahan berat tubuhnya pada bagian kaki, tangan, siku, serta bahu sehingga otot-ototnya menjadi lebih kuat dan terstimuli untuk berkembang optimal.

3.Melatih keseimbangan fungsi otak kanan dan kiri anak.

Saat merangkak bayi akan menyeimbangkan gerakan lengan dan kaki bergantian (cross crawl). Gerakan ini ternyata menandakan adanya pertukaran informasi di otak yang berjalan dengan baik. 

Kelak kemampuan ini berguna untuk melakukan aktivitas seperti memindahkan barang dari satu tangan ke tangan lainnya, memasang dan mengikat tali sepatu, hingga menulis sambil mendengarkan guru di kelas.

Jadi Bunda jangan senang dulu kalau bayi langsung berjalan tanpa merangkak. Justru sebaiknya Bunda melatih bayi agar mau merangkak.

Misalnya, dengan meletakkan mainan berwarna atau berbunyi yang menarik pada jarak tertentu di depan bayi. Dengan begitu bayi akan terpancing untuk merangkak dan meraih mainan tersebut.

 

Ajak bayi bermain sambil belajar merangkak. | SHUTTERSTOCK

 

Baca juga: 4 Tipe Merangkak Bayi

 

Cara bayi merangkak pun beragam. Ada yang merangkak dengan tangan dan lutut, ada yang menggunakan perut, atau bahkan mengesot. Semua wajar-wajar saja, kok, asal bayi nyaman.

Yuk, ajak bayi belajar merangkak sebelum berjalan dan pastikan lingkungan tempat bayi merangkak aman dari kotor ataupun benda tajam.

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi