When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Obat Penurun Panas Paracetamol dan Ibuprofen, Apa Bedanya?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 1 Juli 2020 | 16:40 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

 

 

Keduanya bisa berfungsi sebagai obat penurun panas, namun ada perbedaannya.

Orang tua mana yang tak khawatir saat anak demam, apalagi jika demam berlangsung berhari-hari dan panasnya tinggi, dibarengi rewel dan nafsu makannya menurun.

Biasanya sebagai langkah awal mengatasi demam, bunda bisa mengompres di bagian dahi dan lipatan-lipatan tubuh. Lalu jika panas anak tidak kunjung turun, biasanya diberikan obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan.

Paracetamol dan ibuprofen adalah dua jenis obat penurun panas yang rata-rata digunakan untuk anak. Biasanya juga orang tua menyimpannya dalam kotak obat di rumah.

 

Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Hadapi Kejang Demam Bayi

 

Namun ternyata meski keduanya bisa berfungsi sebagai obat penurun panas, paracetamol dan ibuprofen punya perbedaan.

Dijelaskan oleh dr. Attila Dewanti Sp.A (K) dari Brawijaya Women and Children Hospital, kedua obat ini bisa berfungsi sebagai obat penurun panas yang aman untuk anak. Keduanya juga bersifat antipiretik dan analgetik.

“Jadi misalnya anak demam dan merasa nyeri karena mau tumbuh gigi, boleh diberikan paracetamol atau ibuprofen,” terang Dokter Attila.

 

Baca juga: Bumil Boleh Minum Paracetamol?

 

Namun, sambungnya, keduanya memiliki perbedaan yang harus diperhatikan sebelum diberikan pada anak.

Pertama, paracetamol lebih aman di pencernaan dan bisa diberikan pada anak meski sebelum makan. Sementara ibuprofen sebaiknya diberikan setelah makan. “Pemberian ibuprofen saat perut kosong dapat mengganggu lambung anak.”

Kedua, efek untuk menurunkan panas lebih cepat pada ibuprofen. “Jadi kalau anak panas tinggi, boleh diberi ibuprofen setelah makan. Sedangkan jika masih demam atau anget-anget saja, di suhu 37-38 derajat Celsius, paracetamol bisa menjadi pilihan pertama,” jelas Dokter Attila.

 

Baca juga: “Anak Cuma Demam di Malam Hari, Kenapa?”

 

Ketiga, anak dengan demam berdarah tidak boleh diberikan ibuprofen karena sifatnya yang bisa menurunkan trombosit.

“Nah, berbahaya karena saat terkena demam berdarah trombosit memang cenderung turun. Kalau diberikan ibuprofen bisa semakin turun trombositnya.”

 

Nah, setelah paham perbedaan keduanya, sebaiknya gunakanlah paracetamol atau ibuprofen sesuai kebutuhan dan kondisi anak.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi