To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Aneka Gaya Merangkak Si Kecil dan Manfaatnya Bagi Tumbuh Kembang Bayi

author
Ruth Sinambela
Jumat, 23 April 2021 | 12:00 WIB
Merangkak bermanfaat salah satunya untuk melatih motorik kasar dan halus pada si Kecil. | Shutterstock

Merangkak adalah salah satu fase tumbuh kembang seorang bayi yang penting dalam kehidupannya. Walau begitu, tidak semua bayi melalui fase ini. Artinya, memang ada bayi yang sama sekali tidak merangkak. Dalam kondisi khusus, bayi yang tidak melalui fase merangkak dapat langsung berjalan setelah melewati fase duduk.

 

Namun penting bagi orang tua untuk terus menstimulasi bayi melalui setiap fase tumbuh kembangnya satu persatu karena meski berbeda- beda pada tiap bayi, hampir selalu ada manfaat yang bisa didapatkan bayi saat melalui berbagai fase tumbuh kembang termasuk merangkak.

Dengan gaya tradisional, merangkak membuat bayi menopang berat badannya sendiri dengan tangan dan lutut sambal mendorong dirinya sendiri maju ke depan. Namun perlu Bunda ketahui bahwa selain gaya tradisional ini, ada setidaknya lima gaya merangkak lainnya yang juga normal dan tidak berbahaya, meski terlihat tidak biasa.

 

Gaya merangkak pada bayi

Dalam sebuah studi di tahun 2008 yang berjudul Learning to Crawl, para peneliti menemukan bahwa bayi mungkun akan melakukan salah satu dari beberapa variasi di bawah ini saat mereka melewati fase merangkak, sebagai bentuk pengembangan kemampuan berpindah secara mandiri dari satu tempat ke tempat lain.

  • Traditional crawling

Gaya merangkak tradisional ini mengharuskan bayi menyeimbangkan tangan dan lutut saat bergerak maju. Gaya merangkak ini memang yang paling umum dilakukan bayi.

  • Commando crawling

Disebut gaya komando karena serupa dengan gerakan tentara saat merangkak di medan perang. Yaitu menggunakan lengan bagian bawah, perut yang menempel di lantai dan kaki yang tidak naik ke bagian bawah tubuh. Meskipun berpotensi lebih lambat untuk berpindah dari pada merangkak gaya tradisional, namun gaya ini tetap dianggap efektif untuk bayi.

  • Bear crawl

Gaya ini mirip dengan traditional crawl, namun bayi mengangkat lututnya sama tinggi dengan siku, sehingga ia merangkak menggunakan tangan dan kaki seperti saat beruang sedang berjalan.

| Shutterstock

 

  • Crab crawling backwards

Alih-alih maju ke depan, bayi yang merangkak dengan gaya ini akan berpindah tempat dengan cara mundur. Bayi menggunakan tangan dan lutut untuk menggerakkan tubuhnya dalam gaya ini. Biasanya gaya crab crawling dilakukan oleh bayi yang baru pertama kali belajar merangkak. Gaya ini akan hilang dengan sendirinya setelah satu hingga dua minggu dan berubah jadi gaya merangkak yang maju ke depan.

  • Bum shuffling

Pernahkah si kecil menolak melakukan tummy time? Jika ya, kemungkinan besar bayi akan melakukan gerakan ‘merangkak’ yang satu ini. Alih-alih menggunakan tangan dan dengkul, bayi akan bergerak maju dengan cara menggeser/menggerakkan pantatnya. Gaya ini masih terbilang normal ya, Bunda.

  • Rolling not crawling

Gaya unik yang masih masuk dalam fase merangkak lainnya adalah berguling. Sebenarnya dalam gaya ini, bayi tidak merangkak sama sekali. Mereka berguling dan bisa sampai ke tempat tujuannya, sehingga tidak ada keinginan untuk benar-benar belajar merangkak. Meskipun gaya ini mungkin aman dilakukan di dalam rumah, ketika harus berada di luar rumah, gaya ini mungkin tidak sepenuhnya aman dilakukan.

 

Baca juga: Kata Dokter: Kenapa Fase Merangkak Tidak Boleh Terlewati?

 

Pada usia berapa bayi mulai merangkak? 

| Shutterstock

Sebagai catatan penting yang perlu Bunda ketahui, setiap bayi adalah individu unik yang memiliki fase tumbuh kembang berbeda-beda. Mereka akan mengembangkan kemampuannya dalam tingkat yang berbeda-beda. Beberapa bayi terlihat lebih duluan melewati fase tertentu, namun banyak bayi lainnya butuh waktu lebih lama. Hal ini sangat wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Jadi, berhentilah membandingkan proses tumbuh kembang si kecil dengan bayi lainnya ya Bunda.

Sebagai pedoman umum, bayi akan merangkak antara usia enam hingga dua belas bulan. Lagi-lagi, setiap bayi berbeda dalam memulai fase tumbuh kembang tertentu. Bahkan beberapa bayi mungkin saja tidak melalui fase merangkak ini sama sekali. 

Fase merangkak sendiri dapat dimulai saat bayi telah cukup kuat menopang kepalanya sendiri. Artinya otot leher dan punggung harus dilatih supaya perlahan-lahan cukup kuat untuk merangkak. Dan salah satu cara membuat otot leher dan punggung bayi jadi lebih kuat adalah dengan tummy time yang dilakukan secara rutin setiap hari. Tentunya dalam kurun waktu yang tidak berlebihan dan dalam pengawasan penuh orang tua ya, Bunda.

 

Baca juga: Saat Bayi Mulai Merangkak, Perhatikan 5 Hal Berikut Ini

 

Kenapa merangkak itu penting?

Ada banyak perdebatan ilmiah tentang manfaat merangkak pada perkembangan bayi. Banyak peneliti yang mengatakan merangkak memegang peran penting dalam perkembangan keseimbangan bayi, kekuatan, keterampilan visual-spasial dan perkembangan sosial-emosional bayi, sedangkan beberapa peneliti lainnya berpendapat bahwa merangkak tidak perlu dan tidak memainkan peran penting dalam perkembangan bayi secara keseluruhan.

Dilansir dari Kidspot, direktur Institute for Neuro-Physiological Psychology di Inggris, Sally Goddard Blythe mengatakan dalam bukunya What Babies and Children Really Need bahwa kehidupan masyarakat modern membuat anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk duduk (dan telentang) sehingga tidak diberi kesempatan untuk merangkak. Padahal ini berarti berisiko melewarkan tahap penting yang datang saat sedang merangkak, yaitu belajar mengontrol kepala dan mengembangkan kekuatan serta keseimbangan tubuh bagian atas termasuk leher.

Para pakar yang pro-merangkak juga menganggap fase ini memberi banyak manfaat lain yaitu melatih keterampilan motoric kasar, motorik halus, sensorik dan keseimbangan. Mereka juga percaya merangkak merangsang aktivitas otak dan meningkatkan pendengaran binaural. 

Pendapat pakar lainnya mengatakan, melewatkan fase ini dapat mengakibatkan beberapa kemunduran perkembangan jangka panjang, termasuk berkurangnya kekuatan fisik, keterampilan motorik halus, keterampilan spasial dan keseimbangan umum. Bahkan, meski belum ada penelitian khusus mengenai hal ini, melewatkan fase merangkak memiliki hubungan dengan disleksia pada anak, ADHD dan masalah kesehatan lainnya.

 

Cara menstimulasi bayi agar merangkak

| Shutterstock

Jadi, untuk Bunda yang punya bayi usia enam bulan ke atas, sudahkah menstimulasi si kecil untuk merangkak hari ini? Di bawah ini ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk menstimulasi bayi melalui fase merangkak.

  • Rutin lakukan tummy time karena selain dapat melatih kekuatan otot leher untuk mengangkat kepala, tummy time dapat membuat bayi pada posisi yang nyaman untuk bergerak maju
  • Rangsang bayi menggerakan tubuhnya dengan meletakan atau menggerakan mainan kesayangan di depannya. Mulai dengan jarak yang pendek dulu ya Bunda
  • Beri tumpuan dengan cara meletakkan telapak tangan Bunda pada telapak kaki bayi sehingga ia terangsang untuk bergerak/merangkak

 

Pastikan bayi dalam pengawasan penuh saat merangkak ya Bunda. Jauhkan dari benda yang mungkin akan membahayakannya termasuk stop kontak dengan aliran listrik.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi