Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Melatih Bayi Belajar Duduk?

author
Ruth Sinambela
Rabu, 24 November 2021 | 15:00 WIB
Bayi Berusia 4 atau 5 Bulan Sudah Boleh Mulai Diajarkan Duduk Oleh Orang Tua | Shutterstock

Milestone si kecil memang selalu menjadi sesuatu yang membanggakan dan membahagiakan Bunda dan Ayah. Tumbuh kembang maupun kepintaran-kepintaran baru yang si kecil perlihatkan tak pernah habisnya memukau kedua orang tua juga keluarga lainnya. Namun, haruslah diingat bahwa anggapan milestone anak sebagai sebuah kompetisi sebaiknya dihindari.

Ciri-ciri si kecil boleh mulai belajar duduk

Ketika bayi memasuki usia sekitar 4 atau 5 bulan adalah waktunya orang tua mulai mengajarkannya duduk. Namun mengingat perkembangan setiap anak berbeda, maka ada baiknya agar Bunda menilai terlebih dahulu apakah si kecil sudah siap atau belum. Berikut ini beberapa ciri-ciri ketika anak dinilai cukup siap untuk mulai belajar duduk.

  • Si kecil sudah bisa tengkurap. Tengkurap atau tummy time sangat baik untuk melatih otot-otot bayi, sehingga bayi lebih siap belajar duduk.
  • Sudah bisa memiringkan badan. Ini berarti si kecil sudah mulai kuat menggerakkan badannya, otot-otot tangan pun sudah bisa mulai digunakan untuk tumpuan. 
  • Perlahan-lahan sudah dapat menggunakan lengannya untuk mengangkat badan, atau melakukan gerakan “push-up”. Artinya si kecil sudah siap belajar duduk sendiri nih, Bunda.

Baca Juga: Mengapa Wajah Bayi Baru Lahir Masih Berubah-ubah?

Seluruh Anggota Keluarga Harus Mengawasi Dari Dekat Ketika Mendudukkan Bayi | Shutterstock

Bahaya menstimulasi anak duduk terlalu dini

Tak perlu terburu-buru memaksa si kecil duduk apabila ia belum menunjukkan tanda-tanda siap. Namun, jangan sampai juga terlambat menstimulasinya. Lakukanlah stimulasi dengan perlahan. Menstimulasi bayi pun perlu memperhatikan usia dan kemampuannya, apabila terlalu dini atau dipaksakan, malah dapat membahayakan si kecil.

  • Dapat menyebabkan cedera. Bayi yang belum cukup umur atau belum cukup siap, akan oleng atau jatuh ketika didudukkan. Kalau tidak hati-hati, bayi bisa terbentur atau jatuh ke lantai.
  • Otot pinggang menjadi lemah, karena kurangnya latihan sebelum digunakan untuk duduk. Hal ini bahkan dapat mempengaruhi otot pinggang hingga dewasa.
  • Banyak fase terlewati. Cenderung melewatkan banyak fase karena terlalu terburu-buru saat fase duduk maupun selanjutnya, misalnya berjalan. Sering kali orang tua malah melewatkan fase-fase penting lainnya, seperti tummy time dan merangkak.

Baca Juga: Payudara Bayi Membesar, Berbahayakah?

Apabila Bunda atau Ayah ingin menstimulasi si kecil, sebaiknya dilakukan dengan fun sambil mengajaknya bermain. Ini dapat membuat si kecil lebih aktif bergerak dan akan mempercepat perkembangannya. Misalnya dengan mainan warna-warni atau menarik perhatiannya dengan mengajaknya bercanda. Si kecil akan tertarik dan lebih aktif menggerakkan otot-ototnya. Nantinya belajar duduk akan menjadi hal yang mudah.

 

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela