What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Kematian Mendadak pada Bayi, Apa Saja Faktor Risikonya?

author
Ruth Sinambela
Kamis, 23 Desember 2021 | 11:23 WIB
Sudden Death Infant Syndrome | Shutterstock

Mungkin Bunda pernah mendengar cerita atau berita, mengenai bayi yang mendadak meninggal saat tidur? Kondisi seperti ini disebut Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Yaitu kondisi yang menyebabkan hilangnya nyawa bayi secara tidak terduga ketika sedang tidur.

Biasanya SIDS dialami oleh bayi berusia di bawah satu tahun, Bun. Walau kebanyakan SIDS terjadi ketika bayi tidur, SIDS dapat juga terjadi ketika bayi terjaga atau dalam keadaan sadar, tanpa memperlihatkan gejala atau keluhan apapun sebelumnya.

Baca Juga: Payudara Bayi Membesar, Berbahayakah?

Faktor yang meningkatkan risiko SIDS pada bayi

Banyak faktor yang dapat membuat bayi mengalami SIDS. Berikut ini faktor-faktor yang sebaiknya Bunda hindari, sejak bayi masih di dalam kandungan.

  • Mengandung di bawah usia 20 tahun.
  • Merokok selama kehamilan.
  • Menggunakan obat-obatan terlarang, atau mengonsumsi alkohol.
  • Adanya kondisi tidak normal pada bagian tertentu dari otak bayi, sehingga membuat bayi sulit mengendalikan pernapasan dan saat bangun tidur.
  • Perawatan pra-lahir yang kurang memadai pada bayi.
  • Posisi tidur yang menutup jalan napas bayi.
  • Jenis kelamin. Bayi laki-laki lebih sering mengalami SIDS.
  • Kelahiran prematur.
  • Faktor usia. Umumnya SIDS dialami oleh bayi di bawah enam bulan.
  • Berat badan bayi di bawah normal saat lahir.
  • Adanya gangguan pernapasan.
  • Terkena infeksi pernapasan.

Baca Juga: Kenapa Bayi Baru Lahir Menangis Tanpa Air Mata?

Dapat Dicegah, SIDS Menjadi Kondisi yang Harus Diwaspadai Oleh Orang Tua | Shutterstock

Mencegah SIDS pada bayi

Ada beberapa hal yang dapat Bunda perhatikan dan lakukan, untuk mencegah terjadinya kematian mendadak pada bayi, berikut ini:

  • Tidak tidur bersama bayi, agar kemungkinan bayi tertindih atau pernapasannya tertutup, tidak terjadi.
  • Pastikan kasur bayi tidak terlalu empuk juga tidak terlalu keras.
  • Tidak meletakkan boneka, bantal, atau selimut di box atau tempat tidur bayi.
  • Suhu ruangan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Pastikan si kecil tidur dalam posisi telentang, sampai ia berusia 1 tahun.
  • Hindarkan bayi Anda dari paparan asap rokok.
  • Lakukan imunisasi.

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Langkah Memberi Pertolongan CPR pada Anak dan Bayi

SIDS umumnya terjadi saat bayi sedang tidur akibat tidak mendapatkan cukup oksigen, Bun. Hal ini bisa dipicu oleh beragam faktor, mulai dari posisi tidur bayi hingga kondisi fisik bayi yang belum mencapai tahap perkembangan tertentu, atau memang lemah karena suatu kondisi bawaan. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Menjaga dan menghindarkan bayi dari risiko mengalami SIDS adalah satu-satunya cara agar si kecil tidak mengalami SIDS.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela