Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Depresi Mengintai para Bunda, Apa Saja Ciri-cirinya?

author
Ruth Sinambela
Selasa, 5 Juli 2022 | 15:14 WIB
Kelelahan, bosan, tidak bersemangat, hingga depresi, tak dapat dipungkiri sering dialami oleh para Bunda baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja | SHUTTERSTOCK

Kelelahan, bosan, tidak bersemangat, hingga depresi, tak dapat dipungkiri sering dialami oleh para Bunda baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja. Mengurus kebutuhan rumah tangga, menemani dan mengajak si kecil bermain atau belajar, meskipun tentu saja merupakan hal yang menyenangkan dan patut disyukuri, tak pelak membuat Bunda merindukan waktu sendiri untuk sekedar memanjakan diri.

Rasanya seperti 24 jam sehari tak pernah cukup untuk menyelesaikan segala pekerjaan di kantor dan di rumah ya, Bun. Apalagi kalau Bunda sampai merasa kok sepertinya hanya Bunda saja ya, yang capek sendiri. Support system-ku ke mana, ya? Huhu, sedih deh kalau begitu.

Baca Juga: 7 Hal yang Bikin Bumil Berisiko Alami Depresi Pasca Melahirkan

Wajar kok Bun, kalau sesekali Bunda merasakan hal yang sama. Juga ketika Bunda butuh waktu sendiri untuk memanjakan diri, sama wajarnya, Bun. Apalagi untuk membahagiakan anak dan seluruh anggota keluarga, tentu terlebih dahulu Bunda sendiri harus merasa bahagia dan memiliki hati yang penuh. Penuh dengan rasa aman, ketenangan, dan kebahagiaan.

Ketika para bunda merasa sendiri dan tidak didukung oleh support system yang baik, depresi kerap mengintai | Shutterstock

Depresi mengintai

Setiap orang tentu memiliki masalah dan tekanan sendiri-sendiri, termasuk bagi para Bunda. Belum lagi kemampuan untuk mengolah emosi dan ada atau tidaknya support system, menjadi hal lain lagi yang dapat menyebabkan beberapa orang pada akhirnya mengalami depresi.

Khususnya bagi para Bunda, depresi biasanya merupakan hasil dari adanya peristiwa-peristiwa negatif yang menyebabkan perubahan, pengalaman penuh stres yang ekstrem hingga pada akhirnya menimbulkan keresahan, juga kelelahan fisik dan mental. 

Sehingga ketika Bunda dihadapkan pada situasi yang semakin rumit, padahal belum juga terbiasa untuk menyelesaikan tantangan yang baru, misalnya saat melahirkan dan menyusui, ketidakmampuan untuk menyalurkan rasa bingung, marah, kecewa, dan kebosanan ini lah yang justru akan memperparah kondisi kesehatan mentalnya.

Inilah mengapa pada fase ini, support system, yakni dari pasangan dan keluarga serumah sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Pulang Kantor, Hilangkan Stres di 4 Kafé Cozy Ini, yuk!

Ciri-ciri depresi pada para ibu

Berikut ini beberapa ciri depresi pada tahap awal, seperti dilansir dari healthline.com

  • Tidak bisa mengontrol emosi
  • Sulit tidur atau terlalu banyak tidur
  • Bangun tidur dan merasa tidak bersemangat
  • Kelelahan yang terus-menerus
  • Kehilangan minat pada berbagai hal
  • Kecanduan media sosial (medsos)
  • Kehilangan rasa sayang maupun gairah pada pasangan
  • Perasaan putus asa dan rendah diri yang berlebihan
  • Tidak mampu membuat keputusan
  • Tidak nafsu makan
  • Berpikir untuk menyakiti diri sendiri maupun orang lain

Hati-hati, kelelahan juga menjadi salah satu faktor penyebab depresi, Bun | Shutterstock

Bagaimana mengatasinya?

Hal yang pertama kali harus Bunda lakukan saat merasakan beberapa ciri depresi di atas adalah membicarakannya dengan suami maupun keluarga di rumah ya, Bun. Utarakanlah dengan jujur dan apa adanya, bagaimana Bunda merasa kelelahan, hingga perasaan putus asa yang mungkin tengah berkecamuk di dalam diri Bunda. Bicarakanlah dengan tenang, dan berusahalah untuk membicarakannya dengan kepala dingin, agar suami maupun keluarga di rumah dapat benar-benar memahami ketakutan dan kebutuhan Bunda.

Setelah itu, mulai lah untuk mengubah kebiasaan dan rutinitas, tentu dengan bantuan dari support system yang Bunda miliki. Misalnya dengan bergantian menjaga si kecil ketika Bunda merasa lelah, atau menyewa asisten rumah tangga, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 5 Kalimat Positif Bagi Penderita Depresi

Apabila setelah beberapa lama Bunda masih tetap merasa tidak mengalami kemajuan dalam menangani perasaan tidak menyenangkan atau depresi yang mungkin dimiliki, maka sebaiknya segeralah menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis hingga penanganan dan  terapi obat-obatan yang tepat.

Jangan ragu apalagi malu untuk mendapat pengobatan ya, Bun. Karena sama seperti penyakit lainnya, depresi juga merupakan penyakit yang apabila ditangani dengan tepat dan sedini mungkin, maka akan bisa membawa kesembuhan. Yuk, semangat Bunda-bunda hebat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi