
Bun, jalan kaki 6-6-6 tengah menjadi tren sebagai salah satu olahraga. Dibalik olahraga yang ringan dan tidak membutuhkan alat, teknik ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan Bunda dan keluarga. Yuk kenalan dengan teknik jalan kaki 6-6-6:
Mengenal Teknik Jalan Kaki 6-6-6
Dikutip dari Times of India, teknik jalan kaki 6-6-6 merujuk pada aktivitas berjalan kaki selama 60 menit sehari, baik pada pukul 6 pagi atau 6 sore dengan pemanasan selama 6 menit di awal dan 6 menit pendinginan di akhir. Berikut ini cara membagi jalan kaki dengan teknik 6-6-6:
- 6 menit pemanasan (jalan kaki lambat)
- 48 menit jalan cepat
- 6 menit pendinginan dan peregangan.
Dengan menggunakan metode ini, Bunda dan keluarga dapat menempuh jarak sekitar 7 kilometer (km) lebih banyak dalam satu sesi. Ini artinya lebih dari setengah dari target 10.000 langkah. Jika aktivitas ini dulang beberapa kali dalam seminggu, secara bertahap akan meningkatkan jumlah putaran atau intensitas jalan kaki.
Selain itu, ahli Fisiologi Olahraga Bersertifikat dan Wakil Presiden Operasi di Gait Happens Milica McDowell mengatakan, jalan kaki dengan teknik 6-6-6 merupakan cara untuk mendapatkan olahraga lebih dari 150 menit per minggu, sebagaimana direkomendasikan oleh American College of Sports Medicine dan U.S. Centers for Disease Control and Prevention.
Baca juga: Ingin Mulai dan Rutin Olahraga? Simak 10 Trik Ini
Manfaat Teknik Jalan Kaki 6-6-6
Olahraga dengan teknik 6-6-6 terbilang ringan dan bisa dilakukan bersama keluarga. Berikut ini 5 manfaat jalan kaki dengan teknik 6-6-6:
- Membakar lemak lebih banyak
Dilansir dari Times of India, salah satu prinsip dari jalan kaki 6-6-6 adalah latihan interval. Latihan interval dilakukan secara bergantian antara latihan intensitas tinggi dengan istirahat atau aktivitas intensitas rendah.
Latihan seperti ini dapat meningkatkan detak jantung dan mendorong tubuh untuk membakar kalori dan lemak lebih banyak. Latihan interval juga meniru manfaat dari latihan interval dengan intensitas tinggi atau HIIT tapi dengan pendekatan yang lebih mudah diakses yang berdampak rendah. Dengan mengikuti teknik 6-6-6, tubuh akan bekerja lebih keras dalam latihan interval sehingga mendorong metabolisme tetap tinggi bahkan selama periode istirahat.
Kondisi ini meningkatkan pembakaran lemak secara bekelanjutan meski latihan sudah selesai. Dalam jangka panjang, manfaat tersebut bisa membantu menurunkan berat badan.
- Menjaga sistem kardiovaskular
Manfaat berikutnya dari teknik jalan kaki 6-6-6 adalah menurunkan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah sehingga mampu menjaga sistem kardiovaskular.
Masih dari sumber yang sama, jalan kaki dengan teknik 6-6-6 yang dilakukan secara berulang mampu meningkatkan daya tahan dan kebugaran tubuh. Hal ini memungkinkan Bunda dan keluarga untuk berolahraga dengan durasi yang lebih panjang tanpa merasa kelelahan.
- Tidak membebani sendi
Jalan kaki 6-6-6 merupakan latihan yang berdampak rendah. Artinya, olahraga ini aman untuk persendian dibandingkan dengan berlari atau olahraga lainnya. Oleh sebab itu, jalan kaki 6-6-6 direkomendasikan kepada orang dengan permasalahan sendi, radang sendi, atau orang yang memiliki kelebihan berat badan.
Baca juga: Manfaat Berolahraga Rutin untuk Tumbuh Kembang Anak
- Meningkatkan kesehatan mental
Salah satu manfaat jalan kaki 6-6-6 lainnya adalah mengurangi risiko stres, kecemasan, dan gejala depresi. Penelitian menunjukkan, jalan kaki 6-6-6 dapat mengurangi kadar kortisol dan menurunkan stres secara keseluruhan. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Medicine juga menyebut, jalan kaki mampu meningkatkan endorfin, hormon yang membuat Bunda dan keluarga merasa senang dan memperbaiki suasana hati.
- Meningkatkan metabolisme tubuh
Pakar kebugaran Varun Rattan menyampaikan, teknik jalan kaki 6-6-6 mampu meningkatkan metabolisme tubuh. Kondisi ini terjadi karena jalan kaki bisa meningkatkan detak jantung dan melibatkan otot-otot yang membakar energi.
Jika dilakukan secara konsisten, rutinitas ini membuat tubuh lebih efisien dalam memproses energi sehingga metabolisme tubuh menjadi lebih cepat. "Metabolisme yang lebih tinggi berarti Anda membakar lebih banyak kalori, bahkan saat istirahat. Seiring waktu, ini dapat menghasilkan pembakaran lemak yang lebih efisien, sehingga lebih mudah untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan,” kata Rattan, dikutip dari Healthshots.