When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Anak Harus Terampil Melakukan Pekerjaan Sehari-hari

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 21 Februari 2019 | 14:30 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Anak sebaiknya dilatih agar terampil melakukan pekerjaan sehari-hari karena ini akan membuatnya mandiri dan bertanggung jawab. Bagaimanakah caranya, simak tips di bawah ini:

1. Beri anak tanggung jawab

Salah satu cara agar anak mampu mengatasi persoalan hidupnya kelak adalah dengan melatihnya agar mandiri. Contoh paling mudah adalah memintanya membereskan kamar dan tempat tidurnya sendiri. Anak yang tidak biasa melakukan tugas ini pasti awalnya akan bingung.

Orang tua bisa membantunya dengan membagi tugas tersebut ke dalam tugas-tugas kecil misalnya merapikan buku, merapikan selimut, dan seterusnya.

2. Biarkan anak belajar melakukannya sendiri

Membiarkan anak mengerjakan tugasnya sendiri merupakan tahap penting melatih keterampilan anak. Pada anak yang lebih kecil, biarkan ia memilih baju yang akan ia pakai sendiri. Meskipun baju yang dipilih anak tidak cocok dengan situasi atau acara, biarkan saja.

Beri ia pujian dan biarkan ia memakai baju pilihannya sendiri. Ini akan membuatnya mandiri dan percaya diri. Semakin lama, anak akan makin bisa memilih mana baju yang tepat dan mana yang kurang tepat. Nah, pada saat itu orang tua bisa mengajaknya berdiskusi mengenai baju mana yang sebaiknya dipilih.

Baca juga: Hati-hati Bun, Si Kecil Juga Bisa Insomnia, Lo! 

3. Tak apa-apa jika anak melakukan kesalahan

Membiarkan anak melakukan kesalahan akan memberinya pelajaran pentig tentang reward dan konsekuensi. Misalnya, anak menghadapi ulangan keesokan hari. Jika ia belajar sungguh-sungguh, maka ia akan mendapat nilai yang bagus.

Tetapi sebaliknya, jika ia tidak belajar sungguh-sungguh, maka ia akan menerima konsekuensinya berupa nilai yang jelek. Orang tua pasti galau melihat nilai si kecil yang jelek, tetapi orang tua harus konsisten. 

4. Membantu menyiapkan

Jika anak butuh bantuan saat mengerjakan sebuah tugas, atau masih terlalu muda untuk mengerjakannya sendiri, orang tua bisa membantu mempersiapkan lebih dulu. Misalnya anak pengin menyiapkan sarapan pagi sendiri berupa roti lapis atau spageti. Orang tua bisa menyiapkan bahan-bahannya lebih dulu malam sebelumnya sehingga pagi harinya anak bisa langsung membuat sarapan sendiri.

| SHUTTERSTOCK

5. Latih anak cara mengatasi masalah

Ketika anak datang mengeluhkan masalah yang ia hadapi, sementara orang tua yakin ia bisa mengatasinya sendiri, sebaiknya beri anak clue, bukan solusi. Ajak ia berdiskusi tetapi jangan langsung dikasih jawabannya.

Misalnya anak kehilangan buku pelajaran dan orang tua yakin buku itu tidak hilang tetapi anak hanya lupa meletakkannya di mana. Minta anak mengigat-ingat lagi kapan terakhir kali ia membuka buku tersebut, lalu setelah itu ke mana buku itu dibawa, dan seterusnya.

Memang butuh waktu lebih lama tetapi ini akan melatih anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

 

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro