You are beautiful because you let yourself feel, and that is a brave thing indeed.
Shinji Moon

Awalnya, Eyeliner Digunakan Untuk Mengusir Roh Jahat

author
Isna Triyono
Minggu, 24 Februari 2019 | 14:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Eyeliner menjadi salah satu must have item bagi pecinta makeup.

Tapi, tahukah kamu di zaman dahulu, fungsi utama eyeliner adalah untuk mengusir roh jahat? Berikut fakta menarik lainnya soal eyeliner.

1. Eyeliner pertama kali muncul sekitar 10.000 SM di Mesir Kuno dan Mesopotamia.

Baca juga: Tak Hanya Mawar dan Cokelat, Ini Fakta Menarik Valentine Lainnya

2. Saat itu bukan hanya kaum perempuan saja yang menggunakan eyeliner, tetapi juga laki-laki.

SHUTTERSTOCK |

3. Jika saat ini fungsi eyeliner adalah untuk estetika mata, zaman dahulu eyeliner digunakan untuk melindungi mata dari sengatan matahari dan melindungi dari roh jahat.

4. Eyeliner belum popular sampai tahun 1920an, hingga pada tahun 1922 ketika makam Raja Tutankhamun ditemukan dalam penggalian oleh arkeolog. Sejak saat itu, eyeliner menjadi popular untuk menghias mata seperti yang ditemukan pada mum Raja Tutankhamun.

SHUTTERSTOCK |

5. Kajal eyeliners (atau kohl liners) digunakan di Afrika Utara oleh semua orang dari segala usia karena diyakini melindungi mata dari infeksi serta melembapkan dan melindungi kulit di sekitar mata.

6. Orang-orang Mesir Kuno biasa membuat eyeliner dari bahan-bahan seperti timah, tembaga dan antimon (yang merupakan bahan logam yang cukup beracun).

Baca juga: 7 Fakta Tentang Cegukan

7. Membentuk cat eye mulai popular di tahun 1950an seiring penemuan liquid eyeliner.

SHUTTERSTOCK |

8. Menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan oleh jurnal Eye and Contact Lens, mengoleskan eyeliner ke garis air (bagian dalam lashline) sebenarnya dapat merusak penglihatan karena serbuk atau bahan eyeliner bisa masuk ke mata.

9. Saat ini bukan hanya perempuan yang suka menggunakan eyeliner. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa 1 dari 10 pria Inggris memakai makeup termasuk concealer, lip balm, dan eyeliner.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono