To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Organ Tubuhnya Didonorkan, Gadis 10 Tahun Ini Selamatkan Hidup 5 Anak Lain

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 15 Maret 2019 | 17:00 WIB
| DOK. PRIBADI

Kepergian orang tercinta pastilah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Begitu pun yang dirasakan Anna dan Mike, orangtua Ella (10) yang meninggal akibat serangan epilepsi tahun lalu. Keluarga Ella mendonorkan organ tubuh Ella dan berhasil menyelamatkan kehidupan 5 anak lain. 

 

Ella Thatcher (10) meninggal mendadak setelah mengalami serangan epilepsi parah yang disebut sindrom Dravet. Keluarga Ella sebelumnya berharap kondisi Ella akan membaik karena serangan epilepsi sudah menurun dari 55 kali sebulan menjadi hanya 6 bulan sekali. 

Serangan sindrom Dravet terjadi di rumah Ella di Hurstpierpoint, dekat Brighton, Inggris, tahun lalu. Pagi itu, Ella mendadak mengalami henti napas dan sempat mendapat pertolongan darurat sebelum dibawa ke RS Anak Evelina, London. Sang ibu, Anna, mengatakan kepada Mirror, “Ella langsung menjalani scan dan ketika kami tiba di RS malam itu, dokter mengajaknya ke ruangan lain karena ruangan scan cukup ramai,” ujar Anna yang mengaku Sudah mendapat firasat tak enak.

“Kata dokter, Ella mengalami pembengkakan otak dan secara medis dinyatakan ‘mati otak’,” lanjutnya. “Kami tahu Ella tidak begitu sehat tetapi bukan berita itu yang kami harapkan saat itu” cerita Anna tentang putrinya yang lahir 14 November 2007.

 

| DOK. PRIBADI
Malam itu, keluarga Ella diperkenankan menginap di ruangan tempat Ella dirawat. Keesokan paginya, Anne dan ayah Ella, Mike, menyampaikan berita buruk itu kepada 2 saudara Ella yakni Oliver (13) dan Mia (8). Keduanya pun diperbolehkan mengucapkan selamat tinggal kepada Ella yang terbujur.

“Yang paling sulit adalah ketika 2 dokter kemudian menyatakan bahwa Ella mengalami mati otak,” kata Anna yang bersama suaminya menunggu di kamar perawatan saat selang oksigen yang menopang kehidupan Ella dicabut. “Kami memegang tangannya, berharap matanya membuka atau apa saja, tetapi tak terjadi apa-apa,” lanjut Anne. Hari itu tanggal 6 Februari 2018.

Mendonorkan organ tubuh Ella adalah hal pertama yang terlintas di benak Anna dan Mike ketika mereka tahu tak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Ella. “Sebelum operasi transplantasi, saya berbaring di sebelah putriku. Perawat juga terus memegang tangan Ella selama operasi transplantasi. Usai operasi, Ella terlihat cantik dengan selimut menutupi tubuhnya,” kata perempuan yang juga kepala sekolah ini mengenang.

“Tak ada bekas sayatan atau luka bekas operasi. Dia terlihat seperti sedang tertidur lelap dalam kedamaian,” kata Anna yang kemudian membawa Ella untuk dimakamkan.

Baca juga: Ini, Lo, 7 Hal Yang Biasa Memicu Pertengkaran

Organ tubuh Ella yang didonorkan antara lain jantung, paru, liver, pankreas dan 2 ginjal, dan berhasil menyelamatkan nyawa 5 anak lain. Donor organ tubuh sudah sejak beberapa tahun dikampanyekan Daily Mirror untuk menyelamatkan ratusan nyawa di Inggris setiap tahunnya. Tindakan mendonorkan organ tubuh Ella oleh keluarganya semakin menguatkan kampanye itu sampai akhirnya pemerintah Inggris, melalui PM Theresa May, setuju mengeluarkan RUU Donasi Organ.    

Anna, sang ibu, mengatakan, “Ella memang sudah pergi, kami ikhlas, tetapi kami tidak ingin ada keluarga lain yang merasakan apa yang kami alami. Karena Ella, keluarga 5 anak penerima donor organ tak harus menyiapkan pemakaman dan mereka kini bisa menunggu anak-anak turun dari kamar untuk berangkat ke sekolah..” 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro