Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Konflik Dengan Bos, Lakukan 3 Hal Ini Sebelum Berpikir Resign

author
Isna Triyono
Kamis, 2 Mei 2019 | 17:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Berkonflik adalah hal yang biasa di dunia kerja.

Tapi bagaimana jika kita berkonflik dengan bos? Dan berlangsung terus-menerus?

Selain akan mengganggu kinerja pribadi dan tim, konflik dengan bos terus-menerus pasti juga membuat kamu enggak nyaman.

Jika kamu mengalami konflik dengan bos dan berlangsung terus-menerus, sebaiknya lakukan hal berikut ini.

Baca juga: 5 Tips Melatih Kemampuan Komunikasi di Kantor, Bikin Karier Cemerlang

1. Perjelas Ekspektasi

Konflik mungkin muncul karena adanya perbedaan ekspektasi. Perjelas apa yang menjadi ekpektasi bos dan kemukakan juga apa yang menjadi ekspektasi kamu.

Bila perlu, catat apa saja yang diharapkan bos agar bisa merujuknya dalam diskusi selanjutnya.

2. Tetap Objektif

Saat terlibat konflik, tentu perasaan marah dan kesal menyelimuti hatimu. Namun sangat penting untuk tetap merespon secara objektif.

Bos yang baik tentu ingin membantu kamu menjadi lebih baik agar kinerja perusahaan juga semakin bagus.

3. Minta Bantuan

Jika konflik dan pembicaraan dengan bos tak jua menemukan hasil yang memuaskan, sebaiknya minta bantuan. HRD adalah pihak yang tepat untuk kamu mintai tolong.

Baca juga: 7 Komunikasi Non-Verbal yang Penting Saat Wawancara

4. Pertimbangkan Cari Pekerjaan Lain

Jika bos tidak juga menunjukkan sikap ingin menyelesaikan konflik, ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk pindah divisi.

Atau mungkin pertimbangkan untuk cari pekerjaan di perusahaan lain.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono