Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Kapan Sebaiknya Anak Mulai Dilatih Puasa?

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 9 Mei 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Selain baik bagi kesehatan, puasa juga bisa membangun mental dan perkembangan anak, misalnya saja anak jadi disiplin dan sabar.

 

Kapan anak sebaiknya mulai dilatih puasa? Kemampuan anak untuk menjalani puasa tidak sama antara satu anak dengan anak lain. Ada anak yang siap memulai puasa di usia yang lebih muda, tetapi ada juga yang belum mampu puasa di usia sekolah.

Tetapi, melatih anak berpuasa bisa dilakukan sejak anak-anak, misalnya dengan mengenalkan apa itu puasa, bulan Ramadan beserta aktivitasnya seperti salat Taraweh, dan sebagainya. Memasuki usia sekolah atau di usia sekitar 5-6 tahun, anak sudah mulai bisa dilatih berpuasa meski sangat tergantung pada kesiapan mental dan fisik anak.

Tidak apa-apa jika anak masih belum kuat menjalani puasa penuh hingga waktu berbuka di sore hari. Misalnya, anak baru mampu puasa hingga tengah hari. Pelan-pelan anak akan terbiasa puasa sehingga mampu bertahan sampai waktu berbuka.

Baca juga: Olahraga Saat Puasa, Hindari Terik Matahari

Yang tak kalah penting adalah asupan nutrisi bagi si Kecil. Sediakan menu makan yang cukup nutrisi saat sahur dan berbuka. Untuk menu berbuka misalnya, meski dianjurkan memberikan makanan atau minuman manis, sebaiknya anak-anak tak mengonsumsi cokelat karena kurang baik bagi pencernaan. Ini karena cokelat  mengandung lemak yang bisa memicu terjadinya reflux, yaitu pengumpulan asam lambung, yang naik ke esofagus (kerongkongan).

Sebaiknya, beri anak makanan yang mengandung karbohidrat. Selain itu, mengonsumsi protein baik dari hewan maupun nabati seperti daging, tahu atau tempe juga sangat dianjurkan, khususnya saat berbuka.  

Orangtua harus memperhatikan kesehatan anak. Jangan memaksa anak jika memang mereka belum mampu. Misalnya dalam hal kecukupan cairan. Jumlah cairan di dalam tubuh anak-anak lebih banyak dibandingkan cairan pada orang dewasa. Waspada jika anak hanya sedikit buang air kecil dan tubuhnya tampak lemas. Bisa jadi anak mengalami dehidrasi. Segera batalkan puasa anak agar anak kembali mendapat asupan cairan yang cukup.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro