Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

5 Tanda Ini Saatnya Resign dari Kantor

author
Isna Triyono
Kamis, 25 Juli 2019 | 17:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Keinginan untuk resign kadang timbul tenggelam.

Meski hati ingin resign, namun ketika dipikirkan lagi, kamu masih membutuhkan pekerjaan di kantor sekarang.

Wajar saja karemna urusan pekerjaan adalah hal yang sangat krusial.

Tapi kalau kamu sudah menemukan 5 tanda berikut ini, jangan pikir dua kali, ini saatnya resign dari kantor.

1. Bagun Pagi Selalu Gelisah

Setiap bangun tidur di pagi hari, kamu langsung dihinggapi perasaan gelisah karena memikirkan harus berangkat ke kantor dan memikirkan pekerjaan yang akan kamu kerjakan.

Itu tanda yang cukup jelas bahwa pekerjaan kamu sudah tidak membuat kamu nyaman dan bahagia.

Baca juga: 5 Tips Sukses Kerja di Perusahaan Start Up

2. Tidak Ada Peluang Karier Meningkat

Kamu melihat bahwa peluang untuk mendapat jenjang karier yang lebih tinggi sangat tipis kamu dapatnya. Padahal, kamu sudah bekerja semaksimal mungkin.

Pekerjaanmu juga tidak pernah mengecewakan namun promosi enggak pernah menghampirimu.

3. Tidak Ada Peningkatan Gaji

Idealnya setiap tahun perusahaan memberikan kenaikan gaji sebagai penyesuaian inflasi. Jika perusahaan dua tahun berturut-turut tidak memberikan penyesuaian gaji, mulailah untuk segera mencari pekerjaan baru.

Baca juga: 5 Ciri Toxic Employee Wajib Hindar

4. Terlibat Konflik terus-Menerus

Konflik di lingkungan kantor memang wajar terjadi. Namun jika terus-menerus terjadi dan melibatkanmu, itu artinya lingkungan kantor sudah tidak kondusif untuk mendukung pengembangan kariermu lagi.

5. Sering Sakit dan Stres

Bisa jadi stress memikirkan pekerjaan di kantor mempengaruhi kondisi kesehatamu. Misalnya mudah sakit, sering sakit, atau stress setiap memikirkan soal kantor. Sebaiknya kamu mulai berpikir untuk resign karena tetap bertahan juga tidak akan baik untuk fisik dan psikologismu.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono