Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Soal Spending Habit, Ini Beda Generasi Milenial dan Generasi Sebelumnya

author
Hasto Prianggoro
Selasa, 30 Juli 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Milenial menghabiskan lebih banyak uang dibandingkan generasi sebelumnya. Pengeluaran ini bukan untuk investasi, melainkan lebih bersifat konsumtif. Nah, bagaimana perbandingan perilaku belanja milenial dibandingkan generasi sebelumnya, berikut fakta-faktanya seperti dikutip dari thebalance.com.

 

1. Rumah

Dalam hal perumahan atau tempat tinggal, khususnya rumah atau apartemen sewaan, generasi milenial mengeluarkan duit lebih banyak daripada generasi sebelumnya (misalnya generasi baby boomers). Tetapi dalam hal kepemilikan rumah, hanya 37% dari generasi milenial usia 25-34 tahun yang memiliki rumah sendiri. Sementara generasi baby boomers persentasenya 45%.

2. Makan

Pengeluaran keuangan generasi milenial lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya, khususnya dalam hal makan. Contoh, 60% generasi milenial akan membeli kopi seharga lebih dari Rp50 ribu, sementara generasi X hanya 40% dan baby boomers 29%.

Kebiasaan generasi milenial lainnya adalah makan di restoran favorit atau tempat akan yang lagi tren. Sebanyak 74% generasi milenial memilih mencoba makan di restoran tersebut, sementara generasi X hanya 66% dan baby bomers 56%.

5 Mitos Budgeting Yang Wajib Dihindari

3. Baju dan taksi

Generasi milenial juga lebih rela mengeluarkan uang untuk hal-hal lain yang membantu aktivitas merek (misalnya tansportasi ojek atau taksi online), dan gadget maupun fashion. Data menunjukkan, 76% generasi milenial rela mengeluarkan uang untuk membeli gadget baru, sementara 69% yang lain membeli baju yang sebetulnya tak ereka butuhkan.

4. Merencanakan keuangan

Ternyata, di luar dugaan banyak orang, generasi milenial juga merencanakan keuangan mereka. Mereka ebih memilih bantuan seorang financial advisor untuk membuat perencanan keuangan, termasuk menghitung pajak dan anggaran lain. Sementara generasi sebelumnya masih “setia” dengan rumus menyisihkan 12% penghasilan untuk dana pensiun.

Secara umum, perilaku keuangan generasi milenial sepertinya menggambarkan prioritas generasi yang lahir antara tahun 1980-an hingga akhir thun 200-an ini, yaitu lebih fokus pada pengalaman daripada benda, mementingkan kenyamanan, dan lebih suka menunda kepemilikan rumah dan berkeluarga.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro