What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

4 kesalahan Orangtua Saat Hadapi Anak Tantrum

author
Isna Triyono
Jumat, 13 September 2019 | 14:13 WIB
SHUTTERSTOCK |

Menghadapi anak tantrum memang bisa bikin kita ikutan emosi.

Padahal jika kita ikut-ikutan emosi, semuanya akan bertambah kacau. Menghadapi anak tantrum haruslah tenang dan punya strategi agar anak mengikuti apa yang kita inginkan.

Berikut ini 4 kesalahan orangtua saat menghadapi anak tantrum.

Baca juga: Si Kecil Ketombean? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

1. Membentak

Kita tentu kesal dan panik jika anak tantrum di tempat umum. Biasanya perasaan itu tanpa sadar bikin kita emosi dan membentak anak.

Padahal, ketika kita membentak dan mengeluarkan suara tinggi, itu justru seperti sinyal untuk anak agar menangis dan berteriak lagi lebih kencang.

Jika kamu merasa ikut emosi sebaiknya diam sebentar, tarik napas dalam, lalu beri anak pelukan. Pelukan bisa menenangkan bayi anak dan juga ibu yang sedang emosi.

2. Meninggalkan Anak

Pura-pura meninggalkan anak justru akan membuatnya semakin emosi dan sedih. Ujung-ujungnya anak akan semakin keras menangis atau bahkan membanting benda apapun yang ada di dekatnya.

Lebih baik gandeng anak, ajak ke tempat yang lebih sepi dan aman. Kemudian biarkan anak jika ia masih terus tantrum. Yang penting tetap berada di dekatnya dan awasi agar anak tdak melakukan sesuatu yang bahaya.

Baca juga: Jadi Gamora, Zoe Saldana Bikin Anak-Anaknya Mau Makan Sayur

3. Menuruti Keinginannya

Daripada malu diliatin orang, kamu mungkin berpikir cepat untuk segera menuruti apa yang diinginkan anak. Cara ini mungkin berhasil tapi anak akan berpikir ‘oh jika aku nangis dan ngamuk, mama akan menuruti keinginanku’.

Tentu anak akan menggunakan cara yang sama setiap ia mengingkan sesuatu.

4. Tidak Memberi Pengertian Setelah Anak Tenang

Setelah anak tenang, beberapa ibu menganggap kejadian tadi sudah berlalu dan kondisi sudah terkendali lagi. Tapi sebaiknya, setiap anak tantrum sudah tenang, kamu beri pengertian bahwa apa yang tadi dilakukannya adalah hal yang tidak baik.

Kamu juga bisa beri pengertian jika ingin sesuatu, anak bisa menggunakan cara yang baik, tidak menangis dan berteriak.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono