We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Ini Sebenarnya yang Dimaksud "Keracunan Air Ketuban"

author
Isna Triyono
Kamis, 14 November 2019 | 11:54 WIB
|

Pasti kamu sering mendengar istilah bayi keracunan air ketuban, kan?

Istilah keracunan ketuban sebenarnya bukan hal yang tepat karena selama di dalam rahim, bayi memang minum air ketuban ini.

Namun pada kasus yang sering disebut keracunan ketuban, bayi minum air ketuban yang sudah bercampur dengan mekonium. Mekonium adalah kotoran, feses, atau tinja pertama bayi yang baru lahir.

Kondisi ini kemudian disebut aspirasi mekonium atau meconium aspiration syndrome (MAS).

Baca juga: Mata Minus Nggak Boleh Melahirkan Normal?

Penyebab aspirasi mekonium

Sebenarnya hal yang normal bayi memproduksi mekonium. Namun jika mekonium keluar saat bayi masih di dalam rahim, pasti akan bercampur dengan air ketuban. Lalu bayi akan menelan atau menghirupnya.

Biasanya aspirasi mekonium dialami oleh bayi yang lahir dengan usia kehamilan cukup umur dan lebih dari 40 minggu.

Bayi refleks mengeluarkan mekonium saat masih berada di dalam rahim karena mengalami tekanan atau stres saat menjelang atau selama proses persalinan.

Baca juga: Serba-Serbi Hamil Kosong atau Blighted Ovum

Gejala aspirasi mekonium

Gejala yang ditunjukkan pada bayi yang mengalami aspirasi mekonium berbeda-beda. Namun yang sering muncul antara lain:

- Napas berubah menjadi lebih cepat.
- Air ketuban berubah warna menjadi gelap dan kehijauan.
- Warna kulit bayi kebiruan.
- Terlihat adanya mekonium di dalam air ketuban saat bayi lahir.

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan intensif jika saat proses persalinan melihat air ketuban yang berubah warna kehijauan dan suara pernapasan bayi yang tidak normal.

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono