For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Cek Masa Subur Dengan Suhu Basal Tubuh, Caranya?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 17 Januari 2020 | 17:00 WIB
Diagram grafik untuk mencatat perubahan suhu basal tubuh. | SHUTTERSTOCK

Buat kamu yang sedang dalam program hamil, penting untuk mengetahui dan mencatat perubahan suhu basal tubuh untuk mengetahui masa subur.

Mengetahui masa subur salah satunya bisa dilakukan dengan mencatat perubahan suhu basal tubuh. Yang dimaksud dengan suhu basal tubuh adalah suhu tubuh dalam kondisi istrahat. Pengukuran suhu basal tubuh dilakukan pada pagi hari bangun tidur sebelum memulai aktivitas.

Perubahan suhu basal akan terjadi sekitar 12-24 jam setelah ovulasi (saat pelepasan telur oleh indung telur/ovarium) yang merupakan masa subur. Bisa dibilang, perubahan suhu basal tubuh yang konsisten akan memberi informasi apakah ovulasi telah terjadi atau tidak.

Suhu normal tubuh perempuan saat tidak berovulasi sekitar 35,5 – 36 derajat Celsius. Setelah proses ovulasi rata-rata perempuan mengalami kenaikan suhu basal tubuh 0,5 - 1 derajat Celsius. Jika suhu basal tubuh akan terus seperti ini hingga tanggal menstruasi terlewati, bisa jadi kamu hamil.

Kenaikan suhu ini disebabkan hormon progesteron yang dikeluarkan indung telur membuat suhu tubuh meningkat untuk mempersiapkan tubuh, terutama lapisan rahim, untuk kehamilan.

Baca juga: 7 Tanda Kamu Dalam Masa Subur

Bagaimana mengukur suhu basal tubuh yang tepat?

1.Gunakan termometer spesial suhu basal tubuh agar lebih akurat. Boleh pilih yang jenis merkuri (digunakan di mulut atau dubur) atau digital (digunakan di mulut) selama 5 menit.

2.Buat diagram grafik untuk mengetahui dan mencatat perubahan suhu per hari. Gunakan kertas millimeter blok karena grafik sebaiknya dibuat dengan jarak suhu 0,1 derajat Celsius.

3.Ukur suhu basal tubuh saat pertama terbangun di pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur dan beraktivitas. Sebaiknya lakukan pengukuran pada jam yang sama setiap hari.

4.Untuk mempermudah kamu, letakkan termometer dan catatan diagram grafik di samping tempat tidur.

Baca juga: 8 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari

5.Setiap orang memiliki pola grafik bervariasi, misalnya ada yang naik bertahap, ada juga yang langsung melonjak.

6.Suhu saat ovulasi biasanya 35,8 derajat Celsius, sedangkan suhu setelah ovulasi biasanya 36,4 – 36,7 derajat Celsius. Jika suhu setelah ovulasi tersebut bertahan hingga melewati tanggal menstruasi, bisa jadi kamu hamil.

7.Lakukan pencatatan selama beberapa bulan agar bisa terlihat pola masa subur kamu.

8.Faktor kurang tidur, bangun di jam berbeda, kelelahan, sakit, demam, konsumsi alkohol bisa berpengaruh pada perubahan suhu tubuh.

Mau coba?

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi