Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

Beda Gejala GERD, Maag, dan Serangan Jantung

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 15 Januari 2020 | 12:00 WIB
Kenali gejala dan penanganan GERD untuk menjauhi risikonya. | SHUTTERSTOCK

 

GERD atau asam lambung kerap disepelekan. Padahal berisiko kematian, lho. Yuk, kenali gejala dan penanganan penyakit ini, serta ketahui juga perbedaannya dengan maag dan serangan jantung.

Awal tahun kemarin terdengar kabar mengejutkan dari mantan istri komedian Sule, Lina Zubaedah, yang tutup usia karena penyakit asam lambung atau GERD.

Gastroesofagheal Reflux Disease (GERD) disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan. Gejala yang umum terjadi adalah penderita sering batuk-batuk atau berdehem, merasa sesak napas, mulut terasa asam atau pahit, serta timbul rasa nyeri dan terbakar di dada (heart burn).

Gangguan asam lambung ini sebetulnya cukup banyak diderita orang dewasa, namun terkadang dianggap bukan penyakit serius. Padahal risikonya mengerikan, lho.

Jika tidak ditangani, lambat laun asam lambung bisa melukai dinding kerongkongan, kesulitan menelan, terjadi penyempitan di area kerongkongan bawah, dan ujung-ujungnya bisa memicu sinusitis, asma, paru-paru bahkan kanker esofagus.

GERD terjadi ketika otot kerongkongan bagian bawah (otot LES) melemah. Pada kondisi normal, otot ini menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun dan dicerna di lambung. Namun jika kondisi ototnya lemah maka kerongkongan akan tetap terbuka sehingga asam lambung akan naik kembali ke kerongkongan.

Biasanya GERD lebih berisiko terjadi pada orang dewasa yang sering tidur atau berbaring setelah makan, ibu hamil, orang dengan obesitas, makan berlebihan, makan terlalu malam, perokok, serta lansia.

Baca juga: Redakan Asam Lambung Dengan 10 Bahan Alami Ini

Untuk mengatasi GERD, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Tidak langsung tidur/berbaring hingga 2 jam setelah makan.
  • Hindari merokok.
  • Bagi penderita obesitas, turunkan berat badan.
  • Hindari konsumsi daging dan jeroan berlebihan dalam waktu singkat dan tetap konsumsi sayur dan buah-buahan.
  • Hindari makanan asam dan pedas.
  • Hindari kopi, alkohol, soda.
  • Batasi konsumsi susu, keju, dan cokelat.

Beda Dengan Maag dan Serangan Jantung

Gejala GERD terkadang dikira penyakit maag (dyspepsia) atau bahkan serangan jantung, karena sama-sama menimbulkan rasa nyeri di area dada dan ulu hati. Padahal ketiganya berbeda.

Maag terjadi karena peradangan pada dinding lambung hingga ulu hati terasa nyeri dan perih. Pemicunya adalah pola makan yang buruk, seperti telat makan atau makanan asam/pedas/bergas. Akibatnya terasa mual, muntah, perut sebah.

Sedangkan nyeri dada atau nyeri ulu hati akibat serangan jantung biasanya sangat berat hingga menjalar ke bagian lengan, leher, bahkan rahang. Gejala ini juga bisa diikuti keluarnya banyak keringat dingin dan biasanya muncul setelah melakukan aktivitas fisik.

Baca juga: 8 Gejala Serangan Jantung Pada Perempuan

Gejala-gejala GERD biasanya dirasakan 2 kali dalam seminggu. Jika gejala muncul, segera lakukan pertolongan pertama dengan mengonsumsi obat antasida untuk menetralkan asam lambung. Obat antasida juga bisa digunakan untuk mengobati maag.

Namun jika gejala rutin terjadi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Biasanya akan dilakukan beberapa akternatif pemeriksaan, seperti rontgen, pemeriksaan pH kerongkongan, tes otot kerongkongan, atau gastroskopi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi