When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Menangani Mimisan Pada Anak

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 2 Juli 2020 | 18:11 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Jangan panik saat menghadapi anak mimisan, Bunda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini.

Mimisan atau epistaksis adalah kondisi terjadinya perdarahan melalui lubang hidung karena ada pembuluh darah kecil yang pecah dan bisa terjadi secara tiba-tiba.

Mimisan umumnya terjadi pada anak-anak usia 2-12 tahun sebab pembuluh darah dalam hidung anak-anak lebih tipis. Mimisan biasanya bisa berlangsung sebentar hingga kira-kira 10 menit.

Anak mimisan bisa disebabkan oleh beberapa hal medis maupun non medis. Hal-hal non medis di antaranya paparan udara kering, kebiasaan mengorek hidung, hidung terbentur, atau kemasukan benda asing ke dalam hidung yang menimbulkan luka.

Sedangkan hal-hal medis yang bisa menjadi penyebab anak mimisan antara lain, alergi, sinusitis, polip hidung, hemofilia, leukemia, infeksi, pilek, efek samping obat-obatan tertentu.

 

Baca juga: Si Kecil Memasukkan Benda Ke Lubang Hidung, Bahayakah?

 

Saat anak mengalami mimisan, Bunda bisa melakukan beberapa langkah berikut:

1.Hindari panik agar anak bisa lebih tenang.

2.Instruksikan anak sementara bernapas melalui mulut.

3.Posisi anak sebaiknya duduk dan kepala agak menunduk agar darah tidak masuk ke mulut atau tertelan yang berisiko muntah atau tersedak.

4.Kompres es batu yang dibungkus handuk pada batang hidung.

 

Baca juga: 6 Terapi Sederhana Ketika Bayi Batuk Pilek

 

5.Pencet pelan cuping hidung selama 5-10 menit untuk menghentikan perdarahan. Ulangi jika darah masih keluar.

6.Hindari menyumpalkan kain atau tisu ke lubang hidung karena justru membuat hidung semakin tersumbat. Lebih baik tutup atau tempelkan saja kain atau tisu pada lubang hidung.

7.Jika mimisan terjadi hingga lebih dari 20 menit dan darah yang keluar sangat banyak sehingga anak merasa sesak napas, pusing, dan lemas, segeralah membawa anak ke rumah sakit.

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi