Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Pantang Menyerah, 3 Artis Pejuang PCOS Kini Bahagia Dengan Kehadiran si Kecil

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 3 Desember 2020 | 12:27 WIB
Pantang menyerah dan disiplin melakukan treatment menjadi kunci Fitrop mengalahkan PCOS dan kini dikaruniai seorang putri cantik. | IG @fitrop

 

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik menjadi salah satu penyebab perempuan sulit hamil. Tapi bukan berarti tidak bisa hamil. Buktinya beberapa artis pengidap PCOS ini akhirnya bisa hamil meski harus melewati perjuangan panjang.

Dilansir dari Healthline, tanda-tanda perempuan mengalami PCOS antara lain mengalami periode menstruasi yang tidak teratur, rambut tumbuh di beberapa bagian tubuh yang tidak biasa seperti munculnya kumis, mudah berjerawat, dan mengalami kenaikan berat badan yang signifikan.

Hal tadi terjadi karena kelebihan kadar hormon pria (androgen) di dalam tubuh perempuan. Hal itu pula yang membuat ovarium gagal melepaskan sel telur secara teratur apalagi dibuahi oleh sperma.

Meski relatif sulit hamil, penderita PCOS bukan berarti tidak bisa hamil. Dengan menyadari gejalanya sedini mungkin dan melakukan treatment yang tepat di dokter, tidak sedikit yang berhasil hamil.

Nah, untuk para pejuang PCOS yuk, contoh semangat beberapa artis berikut ini yang juga mengalami PCOS. Mereka pantang menyerah melakukan berbagai pengobatan untuk bisa hamil dan memiliki buah hati. Siapa saja mereka?

 

Baca juga: Mengenal PCOS, Sindrom yang Dialami Fitri Tropika Sebelum Hamil

 

 

Fitri Tropica

SETELAH TBC MUNCUL PCOS

| IG @fitrop

Perjuangan komedian ini mungkin bisa dibilang sangat panjang untuk mendapatkan buah hati. Setelah resmi menikah dengan Ivan Hanafi pada 14 September 2014, Fitri tidak bisa langsung memiliki anak. Kondisi kesehatannya ketika itu mengharuskan ia menunda kehamilan karena ditemukan benjolan di leher.

Dalam vlog yang diunggah di channel Youtube miliknya, artis yang akrab disapa Fitrop ini menyadari adanya benjolan di leher di awal tahun 2016. Ketika diperiksakan ke dokter dan sempat menjalani operasi untuk mengambil sampel benjolan, baru diketahui ia positif TBC kelenjar.

Fitrop pun harus menjalani terapi selama 9 bulan dan harus minum obat secara rutin tanpa terputus satu kali pun. Dan selama terapi itu, Fitrop disarankan untuk menunda kehamilan karena dosis obat TBC yang ia minum tinggi sehingga takut berdampak pada janin.

Sayangnya, setelah 9 bulan terapi, Fitrop masih belum dinyatakan negatif TBC sehingga masa terapi diperpanjang lagi hingga 3 bulan. Kabar bahagia pun ia terima ketika selesai setahun penuh menjalani terapi, Fitrop dinyatakan bebas TBC dan ia tak perlu lagi minum obat-obatan berdosis tinggi.

Meski begitu, Fitrop masih dihadapkan pada kenyataan pahit lainnya. “Dari pemeriksaan kesehatan menyeluruh itu justru menunjukkan bahwa aku mengidap PCOS genetik turunan dari mama,” cerita Fitrop di akun Instagram miliknya.

Fitrop juga menceritakan bahwa sudah sejak lama siklus haidnya tidak teratur. “Dari dulu ga pernah tau penyebab siklus bulanan aku acak2an tu knp (bisa dapetnya 3 bulan sekali, sekalinya dapet bisa sampai 20 hari) Beberapa kali sempet periksa bbrp obgyn selalu came up dgn jawaban, ‘Normal kok, gak ada kista miom atau pun polip.’ Kalo normal tapi kenapa siklusnya bisa ngaco?”

Ia pun kembali menjalani terapi PCOS selama 3 bulan. “Dan pengobatan pun dimulai dgn cara merapikan siklus bulanan. Dikasih obat agar mens, dan penyubur yang diminum di hari ke 3 saat dtg bulan.”

Ia juga ditantang oleh dokter untuk tidur cepat di bawah jam 10 karena fungsi lever bekerja maksimal jam 10-12 malam. “Berat, tapi aku coba jalanin 2 mingguan,” tulis Fitrop.

Setelah meminum obat dan treatment di bawah pengawasan dokter, siklus hadi Fitrop mulai teratur. Tapi di bulan ketiga terapi, haidnya kembali telat. “Maret 2019: Sempet worried PCOSnya kambuh, setelah siklusnya rapi dari Jan di bawah pengawasan dan treatment dr @tommygpratama kok siklusnya telat bulan ini? Padahal obat rutin minum, Akhirnya berkat saran dr @tommygpratama aku pun memberanikan untuk testpack, Garis 2 itu pun Alhamdulillah muncul,” cerita Fitrop.

Ia pun kini sedang menikmati masa-masa menjadi ibu. Bayi yang ia lahirkan, Sada Amina Hanara pada 11-11-2019 melalui operasi caesar kini tumbuh dengan sangat menggemaskan.

“Dan semoga temen2 yg sedang menunggu kehadiran buah hati disegerakan diberikan Amanah oleh Allah SWT. Aamiin,” tulis mantan penyiar radio ini menyemangati para pejuang PCOS lainnya.

 

Baca juga: Penderita PCOS Sebaiknya Lakukan 4 Tips Sehat Ini

 

 

Tya Ariestya

DIVONIS PCOS SAAT PERSIAPKAN PERNIKAHAN

| IG @tya_ariestya

Tya mengetahui dirinya mengidap PCOS justru sebelum menikah dengan Irfan Ratinggang. Ia mendatangi dokter kandungan karena mengeluh badannya yang terasa tidak enak karena sempat 2 bulan lebih tidak haid tapi rasanya seperti ada PMS berulang kali.

“Ternyata emang bener, aku punya masalah hormon yg tdk seimbang yg dinamakan PCO. Yg artinya pd saat saya menikah nanti saya akan 3x lbh sulit hamil dibanding wanita tanpa PCO. Rasanya kayak dunia runtuh, disaat waktu itu sedang mempersiapkan pernikahan saya & suami. Aku gak mau mengecewakan calon suami saya & akhirnya aku bilang ke dia (sekarang udah jadi suami),” tulis Tya di akun pribadinya di Instagram.

Beruntung sang suami menerima keadaannya dan berjanji akan mengusahakan bersama semaksimal mungkin untuk mendapatkan keturunan. Setelah menikah, selama 1,5 tahun, Tya dan suami masih mengusahakan kehamilan alami. Tya pun rajin kontrol ke dokter kandungan dan rutin minum obat agar bisa hamil alami.

“1.5tahun aku jalani setiap hari tanpa ketinggalan obat setiap harinya tp kehamilan gak kunjung datang. Sampai berat naik 6kg krn obat hormon yg aku minum. Muka kayak org cacar krn jerawatan (mungkin kurang cocok sm obat hormonnya),” kisah Tya.

Tya dan suami pun sepakat untuk mencoba program bayi tabung. Ia kembali harus mengonsumsi beberapa obat, antara lain obat hormon dan obat diabetes meski ia tidak mengidap diabetes.

“Kedua obat itu harus aku minum agar sel telur bisa berkembang dan aku jadi punya masa subur. Kalau tidak diminum, sel telur aku akan kesulitan membesar,” ungkapnya.

| IG @tya_ariestya

Tak cuma itu, ia pun harus menjalani gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga, mengganti konsumsi nasi dengan quinoa, serta mengurangi gula.

Program bayi tabung pun berhasil, Tya hamil dan melahirkan putra pertamanya, Muhammad Kanaka Ratinggang pada Agustus 2016. Ia pun kembali menjalani program bayi tabung untuk mendapatkan anak keduanya, Muhammad Kalundra Ratinggang.

Saat ini, Tya berencana akan kembali menjalani program bayi tabung untuk anak ketiganya. Ia sudah mulai menerapkan gaya hidup sehat dan menurunkan berat badan.

 

Tonton: Kata Dokter: Seputar Gangguan Kesuburan Pada Perempuan

 

 

Tika Bravani

“TUTUP KUPING AJA MERTUA, SAUDARA, TETANGGA NGOMONG APA…”

| IG @tikabravani

Perjuangan Tika Bravani untuk bisa hamil dan melahirkan anak pertamanya, Kalam Mahandika Yusuf (lahir 18 Februari 2020) juga tidak mudah. Ia pernah keguguran.

“3 tahun menikah, saya sempat keguguran di usian kandungan 5w, lalu kosong, lalu haid gak teratur, yang ternyata saya PCOS, resistensi insulin, terus pernah juga kurang hormon. Mantapp…” tulis aktris berusia 30 tahun ini.

Oleh dokter, ia diberi obat agar hormon dalam tubuhnya seimbang. Ia juga mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat.

Tika pun akhirnya hamil kembali dengan cara alami tanpa program bayi tabung. “Nggak pernah secara serius bilang promil ke dokternya. Menjalankan pola hidup sehat dalam arti asupan makanan kaya serat, vitamin, rendah gula, dan olahraga yang teratur. Basic banget, kan?”

| IG @tikabravani

Seperti ibu hamil kebanyakan, istri Dimas Aditya ini juga mengalami morning sickness yang cukup parah. “Hamil anak pertama ini buatku penuh perjuangan karena aku mengalami morning sickness. Tiap pagi aku mual-mual dan nggak nafsu makan. Aku nggak bisa leluasa makan apa aja seperti saat sebelum waktu hamil. Hal itu bikin aku sempet worry sama kandungan aku, lho," tulisnya di salah satu unggahan foto Instagram.

Ia juga berpesan dan memberi semangat pada perempuan yang kini sedang berjuang untuk hamil. “Buat yang berjuang mendapatkan momongan semoga disegerakan, tetapi jangan lupa kalian berbahagia. Tutup kuping aja mertua, saudara, tetangga ngomong apa," kata Tika.

 

Buat semua Bunda pejuang PCOS tetap semangat, ya!

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi