If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Ingin Menunda Kehamilan? Ketahui dulu Berbagai Macam KB Berikut Ini!

author
Ruth Sinambela
Jumat, 30 Juli 2021 | 12:00 WIB
| Shutterstock

Merencanakan pernikahan sama pentingnya dengan merencanakan kehamilan. Meski idealnya telah di bicarakan sebelum menikah, belum terlambat kok Bun, kalau mau membahas isu yang satu ini dengan pasangan.

Pernah ngalamin gak sih Bun, ditanya “kapan nambah anak?” sama salah satu anggota keluarga atau teman? Duh, pertanyaan yang satu ini memang bisa mengganggu banget, apa lagi kalau dilontarkan secara tiba-tiba, dan bukan karena Bunda mulai cerita duluan atau minta pendapat dari orang yang bersangkutan. Rasanya pingin jawab… “Memang kalau aku punya anak lagi, kamu mau bantu urus dan biayain kebutuhannya?”.

Tapi, dari pada berlama-lama kesal pada orang yang bertanya, ada baiknya Bunda diskusikan soal ini kepada pasangan. Benar yang namanya anak adalah anugrah dari Tuhan, tapi, dengan persiapan yang matang, anugrah yang diberikan bisa disyukuri dengan lebih maksimal lho.

Nah, bicara soal merencanakan kehamilan, erat hubungannya dengan pengguaan KB, tentunya bagi mereka yang memilih untuk menunda terlebih dahulu dalam memiliki keturunan. Penundaan yang telah dibicarakan dengan pikiran terbuka, secara hati ke hati, dan disepakati kedua belah pihak adalah hal yang baik, Bun. Jadi, sekarang yuk cari tahu dulu, untuk melakukan penundaan kehamilan, alat kontrasepsi apa saja sih yang dapat dipilih, dan apa saja plus minusnya.

 

1.Pil KB

| Shutterstock

Kombinasi hormone progestin dan estrogen yang mampu membantu menahan agar indung telur (ovarium) tidak memproduksi sel telur. Pil KB dapat menyebabkan adanya perubahan pada lender serviks atau leher rahim serta endometrium agar sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur. Kelebihannya, pil KB dapat mengurangi pendarahan menstruasi, mengurangi gejala PMS dan mengurangi risiko terkena penyakit kanker ovarium dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang sama-sama jadi penyebab kista pada indung telur.

Kekurangannya, konon pil KB dapat meningkatkan berat badan, risiko hipertensi dan penyakit kadiovaskular. Namun, sebetulnya semua itu bisa dicegah, kok. Bun dengan menerapkan diet sehat dan olagraga teratur.

Baca juga: Kata Dokter: Benarkah Pil KB Bikin Gemuk?

 

2.KB Suntik

| Shutterstock

Seperti namanya, KB yang satu ini diberikan dengan cara menyuntikan hormone progestin ke dalam aliran darah. Efektif mencegah kehamilan pada masa subur hingga 99 persen dan tentunya lebih praktis dibandingkan dengan minum pil KB, karena tidak perlu khawatir jika lupa minum pil tetapi terlanjur berhubungan seks.

KB suntik memiliki kelebihan menurunkan risiko terjadinya kehamilan etopik (janin di luar rahim), sedangkan kekurangannya adalah tetap berisiko meningkatkan berat badan dan menggangu masa subur.

 

3.IUD (Intra-Uterine Device)

| Shutterstock

Bentuknya seperti huruf T, merupakan alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim dengan menyisakan sedikit benang pada vagina untuk menandakan posisinya. IUD adalah alat kontrasepsu yang dapat digunakan untuk jangka panjang, dan hanya perlu dipasang satu kali untuk periode tertentu. Setelah dilepas, masa subur Bunda juga bisa langsung kembali normal dengan cepat.

Kekurangannya, posisi alat IUD bisa bergeser saat berada di dalam rahim, sehingga mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman saat melakukan hubungan intim. Selain itu KB IUD juga bisa menyebabkan kram dan pendarahan menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.

Itu dia tadi 3 jenis KB yang bisa Bunda pilih. Jika masih ragu memilih salah satu diantaranya, Bunda juga tetap bisa menunda kehamilan dengan cara melakukan hubungan intim menggunakan kondom, meski kondom juga tidak 100% dapat menghalangi kehamilan. Selain itu, memilih tanggal tidak subur untuk berhubungan intim dengan kalender juga bisa Bunda lakukan. Saat ini sudah banyak aplikasi yang dapat membantu memberi informasi mengenai masa subur sesuai dengan siklus menstruasi.

Oh ya, sudah tahu kan kalau menyusui juga bisa jadi metode KB alami? Secara medis, cara ini dikenal dengan sebutan amenore laktasi. Pada ibu yang menyusui bayinya dengan ASI eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi selama 10 minggu pertama. Hormon yang dibutuhkan untuk melancarkan produksi ASI dapat mencegah pelepasan hormone ovulasi sehingga kehamilan dapat dicegah. Namun jenis KB alami ini hanya efektif menunda kehamilan dalam kurun waktu tertentu ya Bun, khususnya sebelum Bunda kembali mengalami menstruasi pasca melahirkan.

Ingin tahu lebih lengkap mengenai kontrasepsi alami dengan menyusui? Yuk, tonton video menarik berikut ini: Kata Dokter: Menyusui Bisa Menjadi Alat Kontrasepsi Alami, Asal....

Terpenting, diskusikan dengan pasangan dan lakukan konsultasi dengan dokter sebelum memilih metode KB untuk menunda dan merencanakan kehamilan.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi