When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Alasan Kenapa Si Kecil Gagap Saat Bicara dan Bagaimana Mengatasinya

author
Ruth Sinambela
Minggu, 3 Oktober 2021 | 09:01 WIB
Di atas usia 6 tahun, anak yang bicara gagap perlu pertolongan dokter | Shutterstock

Pada umumnya, kondisi anak gagap dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu bantuan ahli. Namun, pada Sebagian anak, kondisi ini juga bisa terus terjadi hingga dewasa, Bun. Gagap sendiri merupakan kondisi dimana seorang anak mengalami gangguan dalam berbicara. Anak yang gagap akan mengulang suku kata atau memperpanjang penyebutan suatu kata ketika berbicara. Hal ini bisa dialami anak dari segala usia, namun lebih sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Namun, selain tidak dapat menyebut satu kata secara utuh, gagap pada anak-anak juga merupakan bentuk ketidakmampuan menyampaikan maksud. Jadi bisa saja seorang anak sebenarnya mengulang satu kata karena sulit menemukan kata selanjutnya untuk menjelaskan maksud dari pembicaraannya itu.

Lantas apa saja sih penyebab gagap pada anak-anak? Berikut ini adalah beberapa alasan anak mengalami gagap yang mungkin terjadi.

Baca juga: Bunda, Ini Tahapan Perkembangan Bicara Bayi Hingga Balita

 

Gagap pada anak bisa diatasi dengan beberapa solusi | Shutterstock

1. Sedang dalam pertumbuhan

Pada anak-anak udis di bawah 5 tahun, gagap menjadi bentuk keterbatasan dalam menyampaikan suatu maksud melalui Bahasa. Hal ini wajar dan akan hilang dengan sendirinya.

2. Merasa ketakutan

Saat anak merasa tegang dan tidak nyaman bersama orang lain, mereka akan bicara gagap. Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan oleh ingatan akan masalah atau kejadian di masa lalu yang memicu trauma.

3. Reaksi stress

Suatu kejadian yang memicu stress anak juga bisa menyebabkan gagap dalam bicara. Rasa stress membuat anak merasa tertekan sehingga sama dengan rasa takut, stress yang terjadi secara terus-menerus juga bisa membuat anak jadi gagap.

4. Gagap neurogenic

Disebabkan oleh gangguan pada otak, saraf, dan otot yang terlibat dalam kemampuan berbicara. Pada anak-anak, kondisi ini dapat disebabkan misalnya oleh kecelakaan.

5. Aspek gangguan fisik

Anak yang memiliki masalah fisik kurang sempurna seperti gangguan saraf bicara atau bibir sumbing, juga dapat mengalami keterbatasan kemampuan lidah melafalkan kata, sehingga menyebabkan gagap.

6. Faktor genetik

Meski belum sepenuhnya benar, tetap saja faktor genetis berperan dalam kondisi anak gagap. Setidaknya ada kemungkinan sekitar 60 persen seorang anak mengalami masalah yang sama jika memiliki hubungan darah dengan seseorang yang gagap.

Baca juga: Tanda Anak Mengalami Keterlambatan Bicara

 

Bunda harus terus mendukung kemampuan bicara anak | Shutterstock

Setelah mengetahui apa penyebab anak gagap, lalu apa yang sebaiknya dilakukan orangtua? Kapan harus mengunjungi dokter?

Jika kondisi gagap pada anak telah berlangsung lebih dari 6 bulan dan bertahan terus menerus hingga usia mencapai 6 tahun. Di bawah usia ini, gagap pada anak-ana masih bisa dikatakan wajar kok, Bun. Oh ya, jika kondisi gagap terjadi bersamaan dengan gangguan berbicara lain, misalnya terlambat bicara, Bunda juga perlu mengunjungi dokter.

Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi wicara atau terapi perilaku kognitif yang bertujuan membantu mengubah pola pikir yang dapat memperburuk kondisi gagap.

Peran orang tua dan orang terdekat lainnya juga memiliki peran dalam mendukung anak keluar dari kondisi gagap. Bunda perlu lebih peka dan mendengar apa yang hendak disampaikan anak, melakukan kontak mata saat bicara sehingga anak tidak merasa diabaikan karena bicara gagap. 

Bunda juga biasanya akan dilarang dokter untuk melengkapi kata yang gagap diucapkan anak, dan membiarkan mereka menyelesaikannya sendiri. Menciptakan situasi yang nyaman dan aman bagi anak juga dapat membuat mereka pelan-pelan dapat lepas dari kondisi gagap, dan yang terpenting, hindari memberi reaksi negatif saat anak berbicara gagap. Beri koreksi dengan lembut, dan beri pujian saat mereka mampu bicara dengan lancar.

Baca juga:  Hati-Hati, Gadget Bisa Mengganggu Perkembangan Bicara Anak

 

 

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela