To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Pada Usia Berapa Bayi Boleh Mulai Belajar Berdiri?

author
Ruth Sinambela
Kamis, 25 November 2021 | 12:10 WIB
Bunda Dapat Menstimulasi Anak Untuk Belajar Berdiri Dengan Mengajaknya Berdiri di Atas Kaki Bunda | Shutterstock

Setelah si kecil belajar dan berhasil duduk sendiri, saatnya Bunda menyiapkan diri untuk menstimulasi si kecil berdiri. Sama seperti ketika mengajarkannya duduk, Bunda tak perlu terburu-buru atau membandingkan perkembangan berdirinya dengan anak lain, ya. Bagaimanapun, perkembangan setiap anak berbeda, apabila Bunda memaksakan si kecil mengikuti perkembangan anak lain, dikhawatirkan malah tumbuh kembangnya menjadi tidak optimal.

Dalam mengajarkan berdiri pada anak, juga tak bisa langsung diberdirikan tanpa dipegangi, Bun, hal itu sangat berbahaya. Apabila bayi yang belum kuat otot kakinya tiba-tiba diberdirikan tanpa bantuan, maka akan mengganggu perkembangan motoriknya. Selain itu, banyak juga Dokter Spesialis Anak yang tidak menyarankan penggunaan alat bantu berjalan yang dinilai justru dapat memperlambat kemampuan berjalan dan keseimbangan anak.

 

Empat tahapan sebelum si kecil berdiri sendiri

Untuk mulai mengajarkan atau menstimulasi si kecil berdiri, sebelumnya Bunda harus tahu dulu 4 tahapan usia dan proses stimulasi yang tepat bagi si kecil untuk sampai ke tahap akhir, berikut ini.

  1. Berdiri, berpegangan pada benda antara usia 6,5 hingga 8,5 bulan.
  2. Menarik tubuhnya sendiri untuk berdiri antara usia 8 hingga 10 bulan.
  3. Berdiri selama sekitar 2 detik antara 9 hingga 11,5 bulan.
  4. Berdiri sendiri antara usia 10,5 hingga 14 bulan.

Apabila setiap tahap dijalankan dengan baik, tentu akan membantu proses tumbuh kembangnya menjadi lebih optimal. Juga membangun pondasi yang baik untuk si kecil berdiri dan berjalan nantinya.

Baca Juga: Mengapa Wajah Bayi Baru Lahir Masih Berubah-ubah?

Berpegangan Adalah Salah Satu Ciri Anak Sudah Boleh Mulai Belajar Berdiri | Shutterstock

Ciri-ciri si kecil siap untuk berlatih berdiri

Selain melihat dari usia si kecil, sebaiknya Bunda juga mengamati gerak-geriknya ya, Bun. Misalnya ketika si kecil terlihat suka merambat, sering berusaha meraih pegangan dan mengangkat tubuhnya dari posisi merangkak atau duduk, ini merupakan tanda ia siap untuk belajar berdiri. Selain itu, lebih sering menangis seperti minta diajak bermain, juga merupakan tanda anak siap melangkah ke tahap selanjutnya.

Namun perlu diingat bahwa tumbuh kembang setiap anak akan selalu berbeda satu-sama lainnya, Bun, sehingga tidak perlu memaksakan atau terburu-buru. Apabila dipaksakan, maka dapat menyebabkan si kecil semakin sulit belajar atau menjadi anak yang tak kooperatif. Selain itu, struktur kakinya juga bisa terganggu.

Baca Juga: Payudara Bayi Membesar, Berbahayakah?

Stimulasi yang tepat akan membuat si kecil nyaman dan gembira

Saat Bunda maupun Ayah menstimulasi si kecil berdiri, diharapkan agar prosesnya berjalan lancar dan si kecil juga tetap merasa gembira. Oleh karena itu, stimulasi yang tepat seperti menggunakan mainan untuk menarik perhatian, bermain sambil diberdirikan oleh Bunda maupun Ayah, bermain kuda-kudaan, adalah beberapa tips agar latihan berdiri si kecil menyenangkan.

Tumbuh kembang anak memang selalu menjadi tanggung jawab Bunda dan Ayah, walau begitu, anggota keluarga lainnya juga dapat ikut serta dalam menstimulasi perkembangan berdiri si kecil. Dengan komunikasi yang baik, diharapkan seluruh anggota keluarga juga dapat mengambil peran, Bun. Misalnya dengan tidak terlalu sering menggendong si kecil, dan mau ikut menstimulasinya berdiri di bawah pengawasan. Apabila hal ini berjalan dengan baik, pasti si kecil akan segera lulus belajar berdiri dan selanjutnya akan bisa berjalan dengan berani.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela