To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Yang Perlu Bunda Ketahui dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

author
Ruth Sinambela
Selasa, 15 Maret 2022 | 10:56 WIB
Bunda dan Bayi Disatukan Setelah Inisiasi Menyusui Dini Dilakukan | Shutterstock

Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah sebuah proses menyusu yang dilakukan bayi segera setelah dilahirkan, Bun. Bayi yang baru saja lahir, diletakkan di antara payudara dan perut Bunda, dan dibiarkan mencari puting susu sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).

Segera setelah bayi lahir, dokter/bidan hanya mengeringkan bagian kepala, wajah bayi, dan bagian tubuh lainnya, kecuali kedua tangan bayi. Hal ini bertujuan agar ia dapat mengenali aroma dari sisa cairan amnion pada tangannya yang akan membantu mengarahkannya mencari puting payudara Bunda yang memiliki aroma serupa.

Baca Juga: Amankah Ibu Hamil dan Menyusui Berpuasa?

Mempersiapkan diri untuk IMD

Untuk melakukan prosedur IMD yang tepat, Bunda wajib merencanakan dan mempersiapkannya dengan dokter kandungan Bunda, ya. Adapun beberapa prosedur persiapan yang harus dilakukan untuk melaksanakan IMD adalah:

  • Edukasi saat pemeriksaan antenatal mengenai prosedur pelaksanaan IMD pada Bunda juga Ayah yang akan menemani proses persalinan. 
  • Dokter memastikan tidak ada kontraindikasi pelaksanaan IMD dan faktor-faktor lain yang dapat menghambat.
  • Bunda dan Ayah diharapkan mampu menjaga agar bayi tidak terjatuh selama proses IMD.

Inisiasi Menyusui Dini | Shutterstock

Prosedur inisiasi menyusui dini

Berikut ini langkah-langkah atau prosedur inisiasi menyusu dini menurut Kemenkes:

  • Setelah bayi lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih), dan tidak mengeringkan bagian tangan bayi. Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi, sedangkan tangan bayi memiliki aroma yang sama dengan puting Bunda, sehingga diperlukan untuk membantu bayi mengenali dan menemukan puting.
  • Tengkurapkan bayi di antara dada dan perut Bunda, skin to skin. Kepala bayi searah dengan kepala Bunda.
  • Untuk mencegah bayi kedinginan, boleh dipakaikan topi atau selimut.
  • Bayi dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu Bunda (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu Bunda.
  • Saat bayi mencari puting susu, Bunda perlu dibantu untuk mengenali gerak bayi sebelum menyusu.
  • Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit Bunda sampai proses IMD selesai.
  • Setelah selesai, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
  • Bunda dan bayi tetap dirawat bersama sehingga memungkinkan Bunda untuk menyusui kapan saja dengan mudah. Kebersamaan ini juga akan memperkuat ikatan Bunda dan si kecil.

Baca Juga: Saat Bayi Sakit, Cukupkah Ibu Menyusui yang Minum Obat?

IMD Memungkinkan Kegiatan MengASIhi Bunda dan Si Kecil Selanjutnya Berjalan Lancar | Shutterstock

Manfaat IMD bagi si kecil

Inisiasi menyusu dini terbukti sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan lama menyusui, Bun! Dengan mulai menyusui bayi lewat IMD, maka sangat mungkin kebutuhan ASI-nya akan terpenuhi hingga berusia 2 tahun. Apabila semua anak mendapatkan hal ini, maka nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh semua anak akan terpenuhi dan seimbang.

Inilah sebabnya pemerintah sangat mendukung kebijakan World Health Organization (WHO) dan Unicef dalam merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan ‘penyelamatan kehidupan’.

Bukan tanpa sebab, Bun. Menurut penelitian, inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22 persen bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan.

Baca Juga: Kata Dokter: Menyusui Bisa Menjadi Alat Kontrasepsi Alami, Asal....

Begitu pentingnya menyusui pada satu jam pertama kehidupan, yang diawali dengan kontak kulit antara Bunda dan bayi, hingga IMD dinyatakan sebagai indikator global. Sehingga alangkah baiknya, kalau semua Bunda dan si kecil dapat menjalani proses inisiasi menyusu dini ini ya, Bun.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela