If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Waspada! Demam Berdarah Bisa Mengancam Nyawa

author
Ruth Sinambela
Jumat, 29 Juli 2022 | 15:06 WIB
Waspadai komplikasi akibat demam berdarah pada anak! | Shutterstock

Beberapa bulan terakhir pasien demam berdarah (DBD) tampak terus meningkat, khususnya di sejumlah daerah di Jabodetabek, Bun. Cuaca yang berubah-ubah, bisa jadi menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus ini. 

Sebut saja di wilayah Jakarta Selatan yang mencatatkan 757 kasus DBD sejak Januari hingga Juni 2022, seperti diungkapkan oleh Seksi P2P Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Fitria Ramdhita, yang dilansir dari Media Indonesia. 

Baca Juga: 3 Fase Penting DBD, Ketahui Agar Cepat Bisa Ditangani

Dimana jumlah kasus tersebut, apabila dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2021, yang total keseluruhan kasusnya adalah 775 kasus sepanjang tahun, bisa dikatakan meningkat, Bun!

DBD dapat menghilangkan nyawa

Pasalnya, nyamuk pembawa virus demam berdarah memang diketahui banyak berkembang biak saat cuaca atau suhu panas, namun curah hujan tinggi, seperti yang tengah terjadi di Indonesia sekarang ini. Karena itulah, Bunda harus lebih waspada dan perhatian betul demi menjaga dan melindungi buah hati serta seluruh anggota keluarga di rumah dari ancaman penyakit demam berdarah, ya.

Termasuk juga mengenali dan mengetahui sedini mungkin apabila si kecil terinfeksi DBD. Jangan sampai kecolongan dan menyebabkan hilangnya nyawa si kecil, seperti beberapa kasus yang terjadi beberapa bulan terakhir, Bun. 

Jangan biarkan air tergenang di sekitar rumah | Shutterstock

Karena walau DBD dapat sembuh dengan sendirinya, namun apabila terjadi komplikasi dan terlambat menerima perawatan, maka keadaan si kecil bisa memburuk bahkan hingga meninggal dunia. Yuk, kenali kegawatan pada penyakit DBD agar Bunda dapat mengenali dan mewaspadainya, seperti dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat.

Baca Juga: Merawat Penderita DBD Di Rumah

Menurunkan kondisi tubuh

Pada saat mengalami demam berdarah, kondisi tubuh akan berada di titik yang sangat lemah hingga bisa menyebabkan beberapa hal berikut ini, Bun:

  • Kerusakan pada pembuluh darah
  • Kerusakan pada kelenjar getah bening
  • Muntah-muntah disertai darah
  • Pendarahan dari gusi dan hidung
  • Napas terengah-engah
  • Pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut

Apabila tidak mendapat penanganan yang tepat dan cepat, maka bisa menyebabkan komplikasi hingga membahayakan nyawa.

Fase kritis

Seringkali di fase ini, orang tua mengira kalau buah hatinya sudah mulai sembuh karena demam sudah mulai turun. Padahal justru di fase inilah si kecil tengah mengalami fase kritisnya karena bocornya pembuluh darah dan mengakibatkan efek munculnya tanda-tanda perdarahan pada kulit dan organ lainnya. Biasanya ditandai dengan terjadinya mimisan, perdarahan saluran cerna, juga timbulnya bintik merah pada kulit.

Penurunan kesadaran bisa menjadi tanda terjadinya komplikasi dbd | Shutterstock

Pada fase ini pula, trombosit akan mengalami banyak sekali penurunan, Bun. Sehingga kontrol dan perawatan yang tepat sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kebocoran plasma yang semakin parah, hingga bisa mengakibatkan kematian.

Dengue shock syndrome (DSS)

Biasanya akan terjadi DSS ketika penanganan kebocoran plasma tak dapat diatasi, Bun. Pada fase ini, si kecil mungkin akan mengalami beberapa gejala berikut ini:

    • Denyut nadi melemah
    • Tekanan darah turun
    • Pupil mata melebar
    • Napas tidak teratur
    • Kulit pucat dan muncul keringat dingin

Baca Juga: Anak Demam, Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit demam berdarah bukanlah penyakit yang bisa disepelekan karena bisa mengancam nyawa, Bun. Mulai sekarang, yuk, lebih waspada melihat gejala DBD pada anak-anak maupun orang dewasa. Selain itu, menjaga kebersihan dan pencegahan DBD juga harus terus dijalankan secara berkesinambungan di mana pun dan kapan pun, terutama di lingkungan tempat tinggal.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi