You have a lifetime to work, but children are only young once.
Polish Proverb

Bunda Perlu Tahu, Ini Jenis Cacing yang Bisa Menulari Orang Dewasa

author
Ruth Sinambela
Jumat, 14 Oktober 2022 | 10:00 WIB
Cacingan pada orang dewasa sama halnya pada anak, sering kali tidak disadari oleh sebagian orang | Shutterstock

Bukan hanya pada anak ternyata orang dewasa pun bisa tertular cacingan lho, Bun! Meski agak berbeda dengan gejala yang dirasakan oleh anak-anak. Namun cacingan pada orang dewasa sama halnya pada anak, sering kali tidak disadari oleh sebagian orang hingga munculnya beberapa gejala serius seperti diare, sakit perut, mual, muntah, gatal atau bentol pada kulit, kelelahan terus-menerus, hingga turunnya berat badan secara signifikan.

Meski demikian, tidak semua gejala dapat dirasakan oleh orang dewasa yang tertular cacingan, Bun.  Alasannya, jenis cacing yang dapat menular pada orang dewasa lebih bervariasi dan menyebabkan gejala yang berbeda. 

Baca Juga: Bagaimana Cacingan Bisa Menular dan Pencegahannya

Beberapa jenis cacing yang dapat menulari orang dewasa misalnya cacing kremi, cacing pita, cacing gelang, cacing pipih, cacing tambang, dan cacing trikinosis. Yuk, ketahui gejala yang ditimbulkan maupun cara penularan dari masing-masing jenis cacing ini!

Cacing kremi

Seperti dilansir dari Alodokter, cacing kremi merupakan jenis cacing gelang dengan bentuk yang sangat kecil hingga telurnya dapat terhirup oleh manusia. Meski tidak berbahaya, apabila tidak diobati cacing kremi dapat mengganggu tumbuh kembang anak, dan bagi orang dewasa akan sangat mengganggu kegiatan sehari-hari karena rasa gatal di sekitar anus.

Jenis cacing pita dapat menular lewat konsumsi daging yang kurang matang | Shutterstock

Cacing pita

Tidak hanya dapat menular dari mengonsumsi daging yang kurang matang, Bun. Cacing pita juga dapat menular dari air minum yang telah tercemar telur atau larva cacing pita. Bahayanya, cacing pita dapat hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia hingga berukuran 15 cm selama 30 tahun!

Cacing gelang

Infeksi cacing gelang banyak ditemui di pemukiman atau tempat tinggal yang memiliki sanitasi dan kebersihan yang buruk. Infeksi cacing gelang menular lewat konsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh telur maupun larvanya.

Baca Juga: Mengonsumsi Susu Mentah atau Raw Milk, Amankah?

Cacing pipih

Sedikit berbeda dengan jenis cacing lainnya, cacing pipih lebih sering menginfeksi hewan daripada manusia, Bun. Meski demikian telur cacing ini tetap dapat masuk ke tubuh manusia lewat air minum dan sayuran mentah, khususnya selada air, yang terkontaminasi.

Cacing tambang

Cacing tambang dapat masuk ke tubuh manusia melalui pori-pori kulit ketika seseorang menyentuh habitat cacing tambang tanpa alas kaki. Karena itulah penting untuk menggunakan alas kaki di mana pun terutama ketika berada di lingkungan yang berpotensi menularkannya ya, Bunda.

Cacing trikinosis dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh manusia dan bahkan mampu berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh lainnya | Shutterstock

Cacing trikinosis

Cacing jenis trikinosis dapat masuk ke dalam tubuh manusia lewat daging mentah yang terkontaminasi. Yang agak menyeramkan, Bun, cacing ini dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh manusia dan bahkan mampu berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh lainnya!

Duh, serem juga ya, membayangkan jenis-jenis cacing ini kalau sampai menginfeksi tubuh kita. Karena itulah pencegahan sangat penting, Bun. Dan sebenarnya tidak sulit, kok! Diperlukan kedisiplinan Bunda maupun Ayah untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan tempat tinggal agar bisa terhindar dari penularan cacingan. Selain itu, dengan hanya memilih makanan yang matang juga terjamin kebersihannya tentu akan menjauhkan Bunda dari berbagai jenis infeksi cacing di atas.

Baca Juga: Penyakit Infeksi yang Paling Sering Menyerang Anak dan Pencegahannya

Yang tak kalah pentingnya, perhatikan pula gejala cacingan yang mungkin dirasakan dan segeralah berobat ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dan terapi yang dibutuhkan. Jangan sampai terlalu lama didiamkan dan mengganggu bahkan merusak kesehatan tubuh. Yuk, cegah cacingan dengan disiplin menjaga kebersihan lingkungan dan rajin mencuci tangan!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi