Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Anak Beranjak Remaja dan Mulai Menentukan Masa Depan, Apa yang Dapat Bunda Lakukan?

author
Ruth Sinambela
Senin, 21 November 2022 | 15:00 WIB
Memandu buah hati Bunda dalam merencanakan masa depan, bisa dengan mengajak mereka untuk menuliskannya dengan detail, Bun. | Shutterstock

Memilliki putra dan putri yang beranjak remaja tentu akan memberikan tantangan berbeda dibandingkan saat mereka masih kecil, Bun. Salah satunya adalah dalam hal membicarakan minat dan bakatnya. 

Ketika kecil mungkin mereka akan sangat mendengarkan saran dan pendapat Bunda, namun ketika telah beranjak remaja, setiap anak tentu sudah memiliki pendapat dan bahkan rencananya sendiri.

Bagaimana pun, minat dan bakat inilah yang selanjutnya akan menentukan arah pendidikan tinggi yang akan diambil anak, hingga tujuan jangka panjangnya dalam hal memilih pekerjaan, karir, atau cita-citanya.

Baca Juga: 8 Tips Membantu Anak Mencapai Cita-Citanya

Peran Bunda saat anak akan menentukan masa depan

Sebagai seorang ibu, Bunda sudah pasti ingin memberikan yang terbaik agar kelak buah hati Bunda dapat menjadi orang yang sukses, baik dalam kehidupan pribadi maupun karir. Meski demikian apakah bijaksana apabila setelah anak-anak beranjak remaja, Bunda masih akan terus mengatur? Walaupun memang hal tersebut demi kebaikan mereka?

Tahukah Bunda kalau yang anak-anak harapkan bukanlah seorang ibu yang mengatur dan membuat mereka merasa tidak nyaman. Namun sebaliknya, yang para remaja butuhkan adalah seorang Bunda yang tidak lagi mengurusi atau menentukan arah masa depan mereka. Seorang ibu yang bisa ditanyakan pendapatnya, seorang ibu yang mau mendengarkan juga mendukung penuh pilihan mereka. 

Jadilah pendengar dan pendukung yang baik untuk mereka, Bun. | Shutterstock

Jangan sampai karena terlalu dikekang atau diatur, justru anak akan menjadi kecewa, tidak puas, dan pada akhirnya merusak hubungan antara Bunda dan diri mereka sendiri. Belum lagi masalah kesehatan mental seperti stress dan depresi yang sangat mungkin terjadi akibat terlalu banyaknya tekanan, aktualisasi diri yang kurang, hingga kekangan yang sedikit demi sedikit membuat anak tidak memiliki kehidupannya sendiri!

Memandu remaja dalam mempersiapkan rencana masa depan

Memberi kebebasan bukan berarti Bunda tidak bisa membantu anak remaja Bunda yang baru mulai memikirkan atau merencanakan masa depannya, Bun. Sebaliknya, Bunda bisa tetap mendukung mereka 100% sambil membantu mereka untuk mewujudkannya. Bagaimana?

Ada beberapa hal penting yang bisa Bunda lakukan, namun ingat kalau bantuan Bunda sebaiknya telah mendapatkan izin dari anak, ya. Untuk itu, penting sekali bagi Bunda untuk mengetahui batasan-batasan yang dimiliki anak dan jangan sampai melewatinya. Tentunya dengan memiliki dan menjaga komunikasi yang baik dan membicarakannya sedini mungkin.

Baca Juga: Ini Sumber Kebahagiaan Terbesar Anak Usia Remaja Menurut Penelitian!

Panduan untuk Bunda dan si buah hati

Ada 4 langkah yang bisa dilakukan untuk merencanakan masa depan dengan mudah, Bun. Keempat langkah ini ditulis oleh Dr. Carol Dweck, dari riset yang telah lebih dahulu dilakukannya dan ditulis dalam buku “Big Life Journal” yaitu sebuah jurnal perencanaan yang dibuat khusus untuk anak dan remaja.

Apapun minat, bakat, dan cita-cita anak, sebaiknya benar-benar diputuskan oleh anak sendiri dan bukan karena campur tangan apalagi paksaan orang tua ya, Bun. | Shutterstock

Berikut keempat langkah tersebut:

  • Pilih satu impian besar. Mulailah dengan mengajak buah hati Bunda untuk merenung, menilai, berpikir, dan tak kalah penting, merasakan. Bukan apa yang Bunda pikir namun apa yang mereka pikir, apa yang mereka inginkan untuk mereka raih di masa depan dengan usaha mereka sendiri. Ajak anak untuk merasakan apa yang paling membahagiakan dan membuat dirinya penuh.
  • Ajak anak berdiskusi. Ketika buah hati Bunda sudah memutuskan apa impian terbesarnya, maka Bunda bisa lanjut menanyakan mengapa ia menginginkan hal tersebut, dan bagaimana kira-kira agar bisa sampai ke titik itu. Biarkan mereka berpikir dan menilai apakah impian tersebut benar-benar berharga dan layak untuk diperjuangkan. Biarkan mereka menumbuhkan semangat dalam diri mereka.
  • Bicarakan tahapan atau menyusun rencana. Tentu Bunda dapat membantu anak dengan berbagai ide atau jalan yang Bunda pikir baik, namun ingat, hanya mereka lah yang paling mengetahui bagaimana untuk bisa meraih impian mereka sendiri. Sehingga, Bunda harus memberi waktu untuk anak menyusun rencananya sendiri, setelah itu barulah Bunda boleh memberikan saran setelah terlebih dahulu meminta izin mereka.
  • Pertimbangkan penghambat yang mungkin datang. Perjalanan panjang meraih impian maupun tujuan tentu tak akan bisa begitu mudahnya diraih tanpa usaha yang keras dan jatuh-bangun berkali-kali. Bagaimana pun dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan tersebut maka anak bisa lebih kuat mental dan tegar menghadapinya, Bun.

Baca Juga: Waktu Tidur yang Cukup Sangat Penting untuk Remaja, Mengapa?

Setelah selesai memandu buah hati Bunda dalam merencanakan masa depan, ajaklah mereka untuk menuliskannya dengan detail. Hal ini, menurut riset yang dilakukan oleh dr. Gail Matthews dari Dominican University California, menambah kemungkinan 42% lebih besar untuk anak dapat mewujudkan mimpinya. Karena menuangkan mimpi dalam tulisan membuat otak remaja “dipaksa” menjabarkan strategi, membulatkan tekad, juga memotivasi diri untuk lebih giat berusaha saat berulang kali melihat tulisan tersebut.

Pada akhirnya Bunda dapat bersantai dan cukup berperan sebagai pengamat, pengingat, dan penyemangat yang baik, dengan tetap mengawasi mereka sesuai batasan-batasan yang sudah ditetapkan. Dan biarkanlah mereka berkembang dengan sendirinya.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi