We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Yuk, Diet Plastik dengan Menerapkan 3R+D dalam Kehidupan Sehari-hari

author
Ruth Sinambela
Selasa, 6 Juni 2023 | 11:04 WIB
#BeatPlasticPollution | Shutterstock

Senin (5/6/2023) kemarin, seluruh dunia serempak memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan mengusung tema "Solutions to Plastic Pollution" dan serentak mengkampanyekan #beatplasticpollution dalam menghadapi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, khususnya akibat semakin meningkatnya sampah plastik yang merusak ekosistem dan perairan dunia, Bun.

Sejalan dengan itu, Ibu Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, juga ikut menyerukan hal tersebut di dalam sambutannya, seperti dilansir dari laman resmi Kementerian LHK. Dimana upaya nyata yang dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia salah satunya yaitu dengan mengadopsi langkah-langkah yang menerapkan prinsip 3R+D yang juga merupakan rekomendasi dari United Nation Environment Programme (UNEP), di dalam kehidupan sehari-hari.

Apa sajakah 3R+D yang dimaksud? 

Baca Juga: Ikut Menjaga Lingkungan Bisa Dilakukan dari Rumah, Yuk, Mulai Sekarang!

3R+D menggantikan 3R

Apabila dahulu Bunda lebih familiar dengan 3R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle. Pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, UNEP telah merilis rekomendasi resmi terbarunya sebagai pedoman untuk menjaga Bumi dari bahaya sampah plastik yaitu 3R+D, Bun!

Yuk, ajak dan ajari si kecil untuk memilah sampah sejak dini | Shutterstock

Sedikit berbeda dengan 3R, 3R+D terdiri dari Reuse (penggunaan kembali), Recycle (daur ulang), Reorient (mengubah orientasi), dan Diversify (diversifikasi). 

Berikut adalah beberapa contoh langkah yang dapat Bunda dan keluarga lakukan untuk ikut serta membangun masa depan Bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan, dengan menerapkan metode 3R+D.

Reuse atau penggunaan kembali

  • Mengurangi penggunaan barang sekali pakai
  • Membawa botol minum sendiri dan mengisi ulang
  • Menggunakan tas belanja sendiri
  • Tidak lagi menerima dan menggunakan kantong plastik sekali pakai
  • Mendonasikan barang yang masih layak pakai
  • Menukar barang yang masih layak pakai
  • Menjual barang yang masih layak pakai dengan harga murah 

Barang yang rusak tidak harus selalu menjadi limbah, namun apabila bisa diperbaiki maka dapat digunakan kembali | Shutterstock

Recycle atau daur ulang

  • Memilah sampah sesuai bahan dan jenisnya 
  • Mengirim sampah yang telah dipilah dan dibersihkan ke fasilitas daur ulang yang sesuai
  • Kertas, plastik, logam, dan kaca dapat didaur ulang menjadi produk baru
  • Memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang 
  • Mengumpulkan dan mengirim sampah daur ulang tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru, Bun!

Baca Juga: Perjalanan Kantong Plastik Perusak Bumi

Reorient atau mengubah orientasi

Ini melibatkan perubahan pola pikir dan tindakan kita untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Misalnya dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Mengurangi penggunaan energi fosil 
  • Beralih ke sumber energi terbarukan
  • Menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki 
  • Mengurangi konsumsi barang yang tidak diperlukan, khususnya yang berbahan plastik
  • Memilih produk yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi
  • Memperbaiki barang yang rusak daripada membeli yang baru

Yuk, mulai lagi diet plastiknya, Bun! | shutterstock

Diversify atau diversifikasi

  • Mendukung produk lokal dan usaha kecil menengah yang mengutamakan praktik ramah lingkungan 
  • Mengembangkan kegiatan berkebun atau pertanian organik di rumah atau lingkungan sekitar 
  • Mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan impor 
  • Memilih dan menggunakan bahan baku ramah lingkungan 
  • Mempromosikan kebiasaan menggunakan kembali dan mengisi ulang 
  • Berpartisipasi dalam komunitas daur ulang 
  • Mendukung organisasi yang berfokus pada pengolahan sampah plastik 
  • Ikut mengedukasi dan mengkampanyekan #beatplasticpollution kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar

Baca Juga: Yuk, Bikin Kompos Sendiri, Mudah dan Ramah Lingkungan!

Mau belajar dan mengedukasi diri terus-menerus juga menjadi kunci penting dalam mengubah perilaku dan pola pikir demi menciptakan perubahan yang sama-sama diharapkan. Yaitu membangun masa depan dan menjaga keberlanjutan Bumi bagi generasi mendatang, anak dan cucu kita.

Yuk, ajak keluarga, teman, komunitas, juga masyarakat sekitar untuk bersama-sama melakukan #beatplasticpollution juga mempraktikkan langkah-langkah reuse, recycle, reorient, dan diversify ini. Karena semakin banyak yang sadar dan melakukannya, maka Bumi yang hijau dan sehat di masa depan pun tak hanya sekedar angan-angan.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi