Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Benarkah Teh dan Kopi Menyebabkan Gangguan Perilaku dan Gangguan Tidur pada Anak?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 16 Februari 2024 | 15:52 WIB
Jika dikonsumsi berlebihan, kandungan kafein pada kopi dan teh dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan. | Shutterstock

Melihat semakin maraknya produk minuman berbahan dasar kopi dan teh, orang tua kerap bertanya-tanya, sebetulnya bolehkah anak minum kopi dan teh, juga seberapa banyak jumlah yang diperbolehkan?

Sayangnya, hingga saat ini belum ada pedoman global yang mengatur boleh tidaknya anak minum teh dan kopi. Namun ternyata beberapa penelitian menemukan bahwa minum teh dan kopi berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan pada anak.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar konsumsi kafein pada anak, termasuk dalam teh dan kopi, silakan baca selengkapnya artikel ini.

Apa saja plus minus kafein bagi tubuh?

Kafein merupakan zat stimulan alami yang sebenarnya terkandung dalam berbagai jenis minuman dan makanan, seperti kopi, teh, soda, minuman energi, es krim kopi, cokelat, dan susu cokelat. Namun kadar kafein pada kopi termasuk yang paling tinggi dan paling berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Dalam kadar tertentu, kafein bermanfaat meningkatkan energi, konsentrasi, dan fokus. Sedangkan efek negatif dari kelebihan kafein, termasuk pada anak diantaranya sebagai berikut:

-Gangguan kecemasan

-Gangguan perubahan perilaku menjadi cenderung agresif/hiperaktif

-Meningkatkan hormon stres

-Perubahan suasana hati

-Sakit kepala

-Gangguan tidur

-Rasa mual

-Tidak nafsu makan

-Tidak fokus

-Peningkatan detak jantung dan tekanan darah

-Gangguan asam lambung

-Meningkatkan kadar gula dalam tubuh jika yang dikonsumsi adalah kopi instan tinggi gula

-Gangguan penyerapan kalsium karena kafein bersifat diuretik sehingga anak akan sering buang air kecil dan kalsium ikut terbuang bersama urine

-Efek ketergantungan

Baca juga: Fakta Penting Tentang Konsumsi Kopi pada Anak

Berapa kandungan kafein pada beragam minuman?

-Kopi hitam mengandung 90-130 mg kafein per 200 ml.

-Kopi instan mengandung sekitar 130 mg kafein per 350 ml.

-Teh hitam rata-rata mengandung 45-90 mg kafein per 200 ml.

-Teh hijau memiliki kandungan kafein 20-45 mg per 200 ml.

-Minuman soda mengandung 40-70 mg kafein per 350 ml.

-Minuman cokelat panas mengandung 4 mg kafein per 150 ml.

Usia berapa anak boleh minum kopi?

Belum ada panduan resmi yang mengatur hal ini, Bun. Namun dikutip dari American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, sebagian besar dokter anak menyarankan pemberian kafein, termasuk kopi, setelah usia anak 12 tahun.

Baca juga: Wajah Lebih Cerah Dengan Masker Kopi, Yuk Coba!

Berapa dosis kafein yang aman bagi anak?

Hal ini juga belum diatur secara resmi, Bun. Namun banyak dokter menyarankan pembatasan asupan kafein sebagai berikut:

-Usia 4-6 tahun 45 mg per hari

-Usia 7-9 tahun 63 mg per hari

-Usia 10-12 tahun 85 mg per hari

-Usia 12-18 tahun maksimal 85-100 mg per hari

Konsumsi kafein di atas jumlah ini sangat tidak disarankan karena dapat memicu gangguan kesehatan. Kandungan kafein juga akan berada lebih lama di dalam tubuh anak dan remaja dibandingkan orang dewasa.

Salah satu efek gangguan perilaku akibat kelebihan kafein adalah hiperaktivitas. | Shutterstock

Benarkah kafein berpengaruh pada gangguan perilaku anak?

Kafein dalam dosis berlebihan dapat menimbulkan risiko pada perilaku anak, seperti peningkatan kecemasan, agresivitas, hiperaktif, serta perubahan suasana hati. Kafein juga merupakan stimulan yang meningkatkan kewaspadaan dan kecanduan pada anak.

Baca juga: Viral Seorang Ibu Memberikan Kopi Kemasan untuk Bayi Berusia 7 Bulan. Kok Bisa ya, Bun?

Benarkah kafein dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak?

Benar, Bun! Berdasarkan sebuah penelitian, konsumsi minuman berkafein dengan dosis sekitar 1,4 mg per kg berat badan mendekati waktu tidur dapat menurunkan durasi tidur anak dan remaja. Anak mengalami kesulitan tidur dan banyak terbangun di tengah malam. Padahal, saat tidur tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan (growth hormone) yang penting bagi tumbuh kembangnya.

Dampak lain dari konsumsi teh dan kopi adalah menurunkan penyerapan zat besi. Padahal zat besi merupakan komponen nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang anak, seperti membantu pembentukan sel darah merah, meningkatkan imunitas tubuh, dan menjaga fungsi otot.

Menurut penelitian, minum teh dan kopi pada saat sebelum, setelah atau berbarengan dengan konsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti daging, telur, dan sayuran, dapat menurunkan penyerapan zat besi hingga 60%.

 

Setelah mengetahui fakta-fakta tentang kafein pada teh dan kopi, semoga dapat menjadi informasi berguna bagi Ayah dan Bunda untuk berpikir ulang sebelum memberikan minuman atau makanan berkafein pada anak-anak.

 

Sumber:

https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/Caffeine_and_Children-131.aspx

https://kidshealth.org/en/parents/child-caffeine.html

https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/is-coffee-bad-for-kids

 

 

 

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi