There is no such thing as a perfect parent. So just be a real one.
Sue Atkins

6 Tips Keuangan Bagi Milenial

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 25 Oktober 2018 | 09:48 WIB
SHUTTERSTOCK |

Gaji habis tak berbekas. Padahal kamu merasa enggak belanja sesuatu yang penting. Hati-hati, itu salah satu tanda kondisi keuangan tidak sehat. Daripada keburu terbelit utang, ikuti 6 tips keuangan bagi milenial berikut ini.

 

Survei sebuah lembaga keuangan tahun 2017 menunjukkan, 41% generasi milenial berusia antara 18-29 tahun tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk mengatur keuangan. Sebanyak 51% yang lain mengaku stres memikirkan dana untuk hidup sehari-hari.

Nah, berikut tips bagi para milenial untuk mulai menata keuangan.

 

1.Buat Tujuan Finansial

Buatlah tujuan keuangan secara spesifik agar lebih mudah menentukan kemana akan berinvestasi, kapan jangka waktu berivestasi, dan bagaimana mengatur cash flow keuangan pribadi.

2.Beli yang Perlu-perlu Saja

Evaluasi pengeluaran. Hindari menghamburkan uang untuk pengeluaran yang tidak perlu. Rumus kuno mengatakan, beli yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan.

SHUTTERSTUCK |

 

3.Rencanakan Karier

Merencanakan karier berkaitan erat dengan rencana keuangan di masa depan. Pilih pekerjaan yang memungkinkan peningkatan karier dan suasana kantor yang nyaman. Stres di kantor bisa memengaruhi keputusan finansial.

Baca juga: Ini 10 Tanda Karier Kamu Mandek

4.Jangan Lupakan Teknologi

Pakai smartphone untuk bersosial media boleh-boleh saja, tapi jangan lupa instal juga aplikasi keuangan. Banyak aplikasi keuangan yang bisa membantu merencanakan dan mengatur keuangan para milenial.

SHUTTERSTOCK |

 

5.Simpan 15% Dari Penghasilan

Satu hal yang tak bisa ditawar jika ingin keuangan aman adalah simpan minimal 15% dari penghasilan untuk ditabung.

Baca juga: Siapkah Kondisi Keuangan Kita untuk Berinvestasi? Ini 3 Syaratnya

6.Ingat Dana Pensiun

Mungkin usia kamu masih di bawah 30 tahun, tapi jangan lupa mulai menyimpan dana untuk pensiun. Salah satu kesalahan para milenial adalah tidak memikirkan dana untuk pensiun kelak. Banyak pilihan instrumen investasi yang bisa dipilih, seperti reksadana, saham, atau juga properti.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro