When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Hati-hati Tertipu 7 Mitos Tentang Sperma

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 30 November 2018 | 20:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Setidaknya ada 7 mitos populer terkait sperma yang terlanjur dianggap benar. Ingin tahu faktanya?

Kata sperma berasal dari bahasa Yunani yang berarti benih. Semen (air mani) berisi ribuan sperma yang mengandung lebih dari 200 tipe protein, kalsium, vitamin C dan B12, citric acid, lactic acid, fructose, nitrogen, potassium, sodium, phosphorus dan zinc.

Selama ini banyak beredar mitos tentang sperma yang terlanjur dianggap benar. Jangan sampai tertipu, yuk ketahui faktanya.

  1. Sperma Hanya Berumur Pendek

Fakta: Ternyata setelah ejakulasi sperma dapat bertahan hingga 5 hari di dalam rahim. Ketika kontak dengan lendir serviks, sperma terlindungi dari keasaman vagina. Lendir serviks juga otomatis menyeleksi sperma berkualitas dan menolak sperma yang tidak mampu bergerak efisien menjangkau sel telur.

  1. Sperma Langsung Bertemu Sel Telur

Fakta: Setelah proses ejakulasi, sperma tidak langsung bertemu sel telur. Sperma harus melakukan perjalanan panjang sebelum akhirnya ada satu yang berhasil bertemu sel telur. Bahkan ada sperma yang harus disimpan di “ruang  bawah tanah”, yang secara struktur anatomi terletak di dalam serviks, hingga proses ovulasi.

  1. Sperma Tetap Subur Sepanjang Usia Pria

Fakta: Pria mampu memproduksi sperma subur sepanjang usianya. Ternyata itu hanya mitos. Meskipun pria dapat memproduksi sperma tak terhingga selama hidup tetapi kualitasnya, termasuk gerakan sperma, semakin menurun seiring bertambahnya usia.

SHUTTERSTOCK |

  1. Celana Dalam Tidak Berpengaruh Pada Jumlah Sperma

Fakta: Pemakaian celana dalam yang ketat ternyata dapat mengurangi jumlah sperma. Dilansir dari boldsky.com, sebuah penelitian menyatakan pria yang menggunakan celana dalam longgar memiliki produktivitas sperma 17% lebih tinggi ketimbang pria yang menggunakan celana dalam ketat. Hal ini terkait dengan suhu yang pas untuk produksi sperma.

  1. Sperma yang Tertelan Mencukupi Asupan Protein Harian

Fakta: Sperma memang mengandung protein, tetapi jumlah yang tertelan tentu tidak signifikan dengan kebutuhan tubuh. Sebagai gambaran, kandungan protein dalam setengah cangkir sperma kira-kira sama dengan protein satu butir putih telur (3,6 gram protein). Sedangkan berdasar table Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kemenkes RI, standar angka kecukupan protein bagi perempuan dewasa 56 gram per hari.

  1. Air Mani yang Kental Lebih Subur

Fakta: Tekstur air mani tergantung pada diet, aktivitas fisik, dan konsumsi vitamin, terutama vitamin B12. Tidak ada kaitannya dengan kesuburan. 

  1. Nanas Membuat Rasa Air Mani Lebih Baik

Fakta: Makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak berpengaruh pada bau dan rasa air mani. Faktanya, bau, rasa, dan kualitas air mani tergantung pada diet, pola hidup serta genetis pria. Jadi, setiap pria memiliki bau dan rasa air mani yang berbeda, seperti halnya cairan tubuh lainnya.

Lain halnya soal jumlah dan pergerakan sperma, makanan bisa jadi berpengaruh. Misalnya, makanan yang mengandung vitamin C dan B12 bisa meningkatkan jumlah dan pergerakan sperma.

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi