For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Anti Ribet, Ini Tips Menyimpan Puree Untuk Bayi

author
Isna Triyono
Rabu, 12 Desember 2018 | 10:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Menyiapkan dan membuat sendiri makanan untuk bayi, bukan saja menyehatkan tetapi juga menyenangkan.

Menyenangkan karena kita tahu bayi menyantap makanan sehat yang kita sendiri jamin kebersihan dan nutrisinya.

Sayangnya, beberapa ibu masih menganggap membuat dan menyiapkan sendiri makanan bayi sedikit merepotkan, terutama saat membuat dan menyimpannya.

Berikut ini Kanya berikan tips menyimpan makanan bayi yang berupa puree untuk dibekukan.

Baca juga: Jangan Tidur Seranjang Dengan Bayi Jika …

1. Jangan pernah menyimpan dan membekukan puree di dalam wadah yang tidak mencantumkan label ‘aman untuk dibekukan.’

2. Dibutuhkan nampan khusus pencetak es batu (berbentuk kotak-kotak) dan juga plastik dengan flip.

3. Setelah membuat pure, baik buah atau sayuran, pindahkan ke dalam nampan es batu untuk dibekukan. Setiap nampan, hanya berisi satu jenis puree yang terbagi ke dalam kubus-kubus pencetak es batu.

4. Tutup nampan es batu yang sudah berisi puree dengan plastic wrap. Gunanya agar saat disimpan di dalam freezer, tidak tercampur aroma dari bahan makanan lain.

5. Setiap kubus, volumenya kurang lebih sekitar 1 ons puree. Ukuran ini berguna saat kamu menakar makanan untuk diberikan bayi sesuai usianya.

Baca juga: 7 Manfaat Tidur Siang Bagi Bayi

6. Setelah puree beku, keluarkan dari nampan es batu, kemudian simpan ke dalam plastic flip freezer. Pastikan untuk memberi label pada kantong plastik yang berisi keterangan kapan puree dibuat dan jenis makanannya.

7. Puree bayi yang dibekukan sebaiknya digunakan tidak lebih dari satu bulan setelah tanggal pembuatan.

8. Ketika ingin memberi bayi makan, cukup ambil beberapa kotak pure beku dan dicairkan. Sebaiknya campurkan puree dengan ASI atau susu formula untuk menambah nutrisi. Kemudian puree bisa dihangatkan sebelum kemudian diberikan pada bayi.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono