A father holds his daughter’s hand for a short while, but he holds her heart forever.
Unknown

5 Tips Agar Anak Siap Hadapi Kegagalan

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 30 Januari 2019 | 17:13 WIB
| SHUTTERSTOCK

Boleh jadi, semua orangtua hanya mengajarkan anaknya cara agar sukses. Nyaris tak ada yang mengajarkan anaknya bagaimana caranya supaya gagal. Orangtua yang tidak menolerir kegagalan hanya akan membuat anak jadi cemas dan takut gagal. Anak juga bisa menyerah lebih dulu setiap kali gagal melakukan sesuatu dan tak mau mencoba lagi. Jadi, bagaimana mengajarkan anak menghadapi kegagalan, berikut tipsnya.

 

1. Tunjukkan Empati

Orangtua harus memahami bahwa anak sedang stres karena gagal melakukan sesuatu. Kalimat seperti, “Nggak apa-apa, Nak, kamu pasti bisa melakukannya lain kali” hanya akan membuat anak tak tahu apa itu frustrasi dan kecewa. Sebaiknya, katakan, “Bunda tahu kamu kecewa, Bunda yakin kamu pengin melakukannya lagi lebih baik.”

Baca juga: 7 Tips Atasi Sibling Fight

2. Orangtua Menjadi Model

Orangtua bisa menjelaskan bahwa kegagalan merupakan bagian dari hidup dan terjadi pada siapa saja, termasuk orangtua. Orangtua bisa memberikan contoh-contoh kegagalan yang pernah dialami lalu memberikan contoh bagaimana mengatasi kegagalan.

3. Kesempatan Belajar

Kegagalan yang dialami anak merupakan kesempatan bagi orangtua untuk mengajarkan anak tenntang kemampuan menerima kegagalan dan keterampilan memecahkan masalah. Orangtua dan anak bisa ngobrol tentang apa yang bisa dilakukan lain kali agar bisa berhasil.

| SHUTTERSTOCK

5. Move On  

Anak-anak juga harus tahu bahwa terkadang tidak ada yang bisa dilakukan ketika kita gagal. Kegagalan hanya bisa diterima sebagai bagian dari hidup. Yang penting adalah bagaimana move on melanjutkan hidup setelah mengalami kegagalan.

6. Trial And Error

Pasti akan sangat sulit bagi orangtua utuk melihat anak-anaknya gagal, tetapi hanya dengan trial dan error itulah anak bisa mengatasi kekecewaan. Orangtua harus berhenti menjadi pelindung anak. Biarkan anak belajar menghadapi keberhasilan dan kegagalan sendiri. Jika tidak, itu artinya orangtua merampas kesempatan anak untuk belajar dari pengalaman.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro