For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

4 Mitos Kulit Bayi yang Harus Diketahui

author
Isna Triyono
Senin, 4 Februari 2019 | 10:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Merawat bayi, apalagi yang baru lahir memang memerlukan perhatian ekstra.

Salah satunya adalah perawatan tentang kulit bayi. Tapi beberapa yang diyakini soal perawatan kulit bayi ternyata hanya mitos belaka.

Sebagai ibu, kamu pun harus mengetahui mitos-mitos yang diyakini soal kulit bayi.

Berikut mitos tentang kulit bayi yang harus kamu tahu.

Baca juga: Mengapa Menangis Untuk Bayi itu Penting?

1. Kulit bayi akan putih jika saat hamil ibu rajin minum susu kedelai.

Warna kulit seseorang sedikit banyak ditentukan oleh faktor genetik. Jadi meski saat hamil si ibu rajin minum susu kedelai, itu tidak akan mengubah warna kulit bayi ketika lahir.

Jika ibu dan ayah memiliki warna kulit yang berbeda, si bayi akan mewarisi genetik pigmen kulit yang paling dominan di antara orang tuanya.

2. Kulit bayi perlu antiseptik.

Kulit bayi masih sangat sensitif. Antiseptik justru akan membuat kulit bayi berisiko mengalami iritasi. Untuk mandi atau membersihkan popok, bayi hanya perlu air bersih dan sedikit sabun cair khusus bayi.

SHUTTERSTOCK |

3. Minyak zaitun yang paling baik untuk memijat bayi.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Manchester menunjukkan bahwa minyak zaitun terlalu keras untuk kulit bayi. Sebaiknya, orang tua memakai minyak kelapa murni (lebih baik yang dibuat sendiri) saat memijat bayi karena kandungannya sangat murni dan aman untuk kulit bayi.

Baca juga: 5 Cara Mengecek Bayi Demam Tanpa Termometer

4. Jangan Gunakan Popok Karena Menyebabkan Ruam

Ruam bisa dialami oleh semua bayi, baik yang memakai popok ataupun tidak. Yang diperlukan hanyalah mengganti popok saat belum terlalu basah dan selalu menjaga kebersihan kulit bayi.

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono